Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Gembira, Bank Siap Kucurkan Kredit Investasi di Kawasan Ekonomi Baru

Kompas.com - 13/07/2021, 13:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan siap menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial di kawasan ekonomi baru.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Royke Tumilaar mengatakan, sektor potensial di kawasan ekonomi baru memberikan peluang yang menjanjikan.

"Sektor potensial di kawasan ekonomi baru, saya rasa BNI dan perbankan sudah familiar membiayai sektor ini. Harusnya sektor potensial ke depan tidak menjadi isu bagi BNI dan bank secara umum," kata Royke dalam Investor Daily Summit, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Investasi Obligasi di Masa Pandemi, Ini Untung Ruginya

Royke menuturkan, pembangunan kawasan ekonomi baru yang ditentukan dalam RPJMN secara khusus disambut baik oleh perbankan karena memperbesar penyaluran kredit korporasi maupun kredit investasi.

Tercatat, bank masih mendominasi pendanaan swasta di Indonesia. Sepanjang tahun 2020, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp 5.400 triliun.

Kemudian utang luar negeri menempati posisi kedua sebesar Rp 2.957 triliun, lembaga keuangan nonbank Rp 620 triliun, dan pasar modal Rp 126,2 triliun.

"Sumber dana masih dominan 60 persen ada di perbankan. Kalau dilihat bank perannya cukup tinggi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional," beber dia.

Royke menjabarkan, bank juga mempunyai kontribusi besar dalam penyaluran kredit investasi.

Baca juga: Permintaan Masih Terbatas, Penyaluran Kredit BJB Tumbuh 7,3 Persen

Penyaluran kredit investasi perbankan pada April 2021 mencapai Rp 1.400 triliun dengan dominasi Pulau Jawa sebesar Rp 1.150 triliun, hampir 80 persen dari alokasi kredit nasional.

Sedangkan di Pulau Sumatera sebesar Rp 145,4 triliun, Kalimantan Rp 56,13 triliun, Sulawesi Rp 34,02 triliun, Bali dan NTB Rp 32,63 triliun, dan Papua Rp 7,7 triliun.

Serapan kredit investasi yang masih buncit di luar Pulau Jawa ini menjadi peluang bank menyalurkan pembiayaan pada kawasan ekonomi baru.

"Masih terdapat ruang bagi bank untuk membiayai produk investasi di kawasan ekonomi baru, khususnya yang ada di luar Pulau Jawa," sebut Royke.

Royke mengaku, tentunya bank akan selektif memilih sektor tertentu dalam penyaluran kredit agar kualitasnya terjaga.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Kredit Tahun ini Tak Capai 5 Persen

Sektor yang dianggap potensial mendapat kredit dari BNI adalah industri manufaktur, agribisnis, dan kontruksi.

Ketiga sektor itu mendapat penyaluran kredit sebesar Rp 215 triliun atau 46 persen dari total bisnis banking perseroan.

Namun, kata Royke, bukan berarti sektor lain diabaikan.

Utamanya, kehadiran kawasan ekonomi baru dianggap penting karena menjadi pendorong bergeraknya roda perekonomian daerah, menjadi sumber pertumbuhan, dan pemerataan ekonomi.

"Ini terjadi melalui terciptanya industri barang, investasi asing maupun domestik, serta penciptaan lapangan kerja yang pada akhirnya mendorong laju PDRB. Kami yakin kami harus bisa berkontribusi supaya terjadi pembalikan ekonomi," pungkas Royke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com