Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Impor 15 Juta Vaksin Berbayar dari Sinopharm

Kompas.com - 14/07/2021, 06:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan perusahaan farmasi pelat merah PT Kimia Farma telah bekerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm ke Indonesia.

"Kami berharap vaksin Sinopharm yang didatangkan oleh PT Kimia Farma yang merupakan anak perusahaan dari Bio Farma akan digunakan untuk vaksin gotong royong di mana kami sudah memiliki kerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm tersebut," kata Pahala Mansury dilansir dari Antara, Rabu (14/7/2021).

Pahala menjelaskan vaksin gotong royong merupakan vaksin komplementer untuk bisa melengkapi program vaksin pemerintah dalam rangka mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity, sekaligus meringankan beban pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi tersebut.

"Kedatangan vaksin gotong royong Sinopharm ini akan menambah optimisme bagi masyarakat Indonesia dan juga untuk bisa mempercepat program vaksinasi yang ada, sehingga kita bisa sesegara mungkin menanggulangi dan juga melawan virus Covid-19," ucap Pahala.

Baca juga: Luhut Minta Buruh Kerja Sehari di Rumah dan Sehari WFO

Dia menyampaikan bahwa vaksin Sinopharm merupakan vaksin asal China dengan platform inactivated yang telah menerima emergency use authorization dari Badan Kesehatan Dunia pada Mei 2021.

Selai itu, vaksin Sinopharm juga telah memperoleh persetujuan di 56 negara dengan efikasi sebesar 79 persen.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang vaksinasi Covid-19 menetapkan jenis vaksin Sinopharm yang dipakai dalam program vaksinasi gotong royong baik perusahaan maupun individu.

Perusahaan membeli vaksin dari pemerintah yang dikoordinir oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang merupakan organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian.

Baca juga: Mengenal Sinopharm, Vaksin Gotong Royong Berbayar di Kimia Farma

Rincian harga vaksin sebesar Rp 375.00 dengan biaya penyuntikan Rp 125 ribu per dosis. Vaksin Covid-19 harus dua kali injeksi, sehingga total uang yang harus ditanggung perusahaan mencapai Rp 1 juta per karyawan.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan pihaknya mendukung semua upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Kadin menjalin kerja sama dengan Bio Farma dan Kimia Farma dalam mendorong perusahaan, badan usaha, badan hukum, maupun swasta untuk bergotong royong menyukseskan program vaksinasi nasional agar kekebalan kelompok segera tercipta di lingkungan kerja.

Selain fokus melaksanakan percepatan vaksinasi nasional, Kadin juga menyiapkan program-program untuk membantu meringankan pemerintah dan masyarakat dengan membangun sentra-sentra vaksinasi di kawasan industri, membangun rumah darurat oksigen hingga menyalurkan berbagai bentuk bantuan lainnya dalam upaya memerangi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Soal Vaksin Berbayar, Erick Thohir: Tidak Menggunakan Dana APBN

"Bagi kami membangkitkan kesehatan adalah upaya untuk membantu membangkitkan ekonomi Indonesia," ucap Shinta.

Vaksin sinopharm

Sebagai informasi, vaksin Sinopharm yang merupakan bagian dari jenis Vaksin Gotong Royong adalah vaksin virus corona buatan China dan telah diujikan di beberapa negara lainnya.

Sinopharm diproduksi oleh China National Pharmaceutical Group Corp atau Sinopharm Group, sebuah perusahaan pembuat vaksin yang berkantor pusat di Beijing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com