Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Memori terhadap Entitas Bisnis

Kompas.com - 14/07/2021, 14:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Ninawati

BEBERAPA hari lalu tersiar video viral tentang seorang kakek yang menangis melihat papan nama Matahari di Malioboro Mall Yogyakarta diturunkan.

Itu menandai department store di jalan utama legandaris kota Yogyakarta tersebut resmi ditutup. Tidak beroperasi lagi.

Mula-mula kakek itu bisa menahan tangis. Dengan terbata, ia menyampaikan rasa terima kasihnya mewakili teman-temannya yang telah mengabdi selama 33 tahun di department store tersebut.

Baca juga: Futurismo: Aksi Korporasi Amazon dan "Brand Memory" MGM

Namun, akhirnya ia tak kuasa menahan tangisnya. Ia mengatakan, Matahari Malioboro Mall memberikan banyak memori untuknya dan mereka yang pernah bekerja di situ.

Memori semacam itu juga pernah viral ketika McDonald Sarinah, Jakarta, ditutup. Bedanya, kenangan atas Matahari Malioboro Mall disampaikan oleh karyawan. Sementara memori atas McDonald Sarinah diusung oleh konsumennya.

Waktu itu, sejumlah konsumen mendatangi McDonald Sarinah, yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta. Mereka ramai-ramai berfoto di situ, mengabadikan kunjungan terakhir mereka. Resto, tempat nongkrong bersama teman dan keluarga yang tiba-tiba harus menghilang.

Sebenarnya masih banyak contoh lainnya. Misalnya ketika toko buku Kinokunia, juga pasar swalayan Hero atau Giant ditutup selamanya. Tetapi memang tidak seheboh McDonald Sarinah.

Benar, sedikit atau banyak, hal-hal di atas menunjukkan bagaimana relasi antara stakeholder dengan entitas bisnis (perusahaan).

Seperti diketahui, stakeholder dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori. Yakni, pemilik, investor, supplier, government, karyawan, dan konsumen (Freeman, 1984).

Pemilik atau investor sebagai stakeholder adalah pihak yang menanamkan modal bagi perusahaan. Mereka memiliki wewenang dalam mengawasi kinerja suatu perusahaan.

Supplier atau pemasok adalah penyedia bahan untuk produksi. Hubungan antara pemasok dan perusahaan menjadi hubungan saling ketergantungan tetapi juga saling menguntungkan.

Pemerintah adalah regulator, stakeholder yang hubungannya dengan perusahaan berlangsung melalui peraturan, perizinan dan semacamnya yang bersifat legal formal.

Karyawan sebagai stakeholder adalah mereka yang berkontribusi langsung dengan proses produksi.

Baca juga: Teten Masduki: Pengelola Mal Harus Berani Hadirkan Brand-brand Lokal

Konsumen adalah stakeholder penting dalam memastikan keberlanjutan sebuah usaha. Tanpa konsumen, bisa dikatakan, peran stakeholder lainnya menjadi “tidak berarti”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com