Oleh: Ninawati
BEBERAPA hari lalu tersiar video viral tentang seorang kakek yang menangis melihat papan nama Matahari di Malioboro Mall Yogyakarta diturunkan.
Itu menandai department store di jalan utama legandaris kota Yogyakarta tersebut resmi ditutup. Tidak beroperasi lagi.
Mula-mula kakek itu bisa menahan tangis. Dengan terbata, ia menyampaikan rasa terima kasihnya mewakili teman-temannya yang telah mengabdi selama 33 tahun di department store tersebut.
Baca juga: Futurismo: Aksi Korporasi Amazon dan "Brand Memory" MGM
Namun, akhirnya ia tak kuasa menahan tangisnya. Ia mengatakan, Matahari Malioboro Mall memberikan banyak memori untuknya dan mereka yang pernah bekerja di situ.
Memori semacam itu juga pernah viral ketika McDonald Sarinah, Jakarta, ditutup. Bedanya, kenangan atas Matahari Malioboro Mall disampaikan oleh karyawan. Sementara memori atas McDonald Sarinah diusung oleh konsumennya.
Waktu itu, sejumlah konsumen mendatangi McDonald Sarinah, yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta. Mereka ramai-ramai berfoto di situ, mengabadikan kunjungan terakhir mereka. Resto, tempat nongkrong bersama teman dan keluarga yang tiba-tiba harus menghilang.
Sebenarnya masih banyak contoh lainnya. Misalnya ketika toko buku Kinokunia, juga pasar swalayan Hero atau Giant ditutup selamanya. Tetapi memang tidak seheboh McDonald Sarinah.
Benar, sedikit atau banyak, hal-hal di atas menunjukkan bagaimana relasi antara stakeholder dengan entitas bisnis (perusahaan).
Seperti diketahui, stakeholder dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori. Yakni, pemilik, investor, supplier, government, karyawan, dan konsumen (Freeman, 1984).
Pemilik atau investor sebagai stakeholder adalah pihak yang menanamkan modal bagi perusahaan. Mereka memiliki wewenang dalam mengawasi kinerja suatu perusahaan.
Supplier atau pemasok adalah penyedia bahan untuk produksi. Hubungan antara pemasok dan perusahaan menjadi hubungan saling ketergantungan tetapi juga saling menguntungkan.
Pemerintah adalah regulator, stakeholder yang hubungannya dengan perusahaan berlangsung melalui peraturan, perizinan dan semacamnya yang bersifat legal formal.
Karyawan sebagai stakeholder adalah mereka yang berkontribusi langsung dengan proses produksi.
Baca juga: Teten Masduki: Pengelola Mal Harus Berani Hadirkan Brand-brand Lokal
Konsumen adalah stakeholder penting dalam memastikan keberlanjutan sebuah usaha. Tanpa konsumen, bisa dikatakan, peran stakeholder lainnya menjadi “tidak berarti”.