JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) Tbk berencana mengganti pembangkit listrik fossil tua dari PLTU batubara menjadi EBT mulai tahun 2026.
Niatan ini merupakan tahap awal yang sudah terekam dalam peta jalan menuju carbon neutral hingga tahun 2060.
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, mengganti PLTU batubara menjadi penting karena masalah iklim kian mengerikan.
Baca juga: PLN Tebar Promo Tambah Daya Listrik Cuma Rp 202.100
Menurut dia, penggantian menjadi satu-satunya cara mengurangi emisi karbon menjadi low carbon economy.
"Upaya retirement (pensiun) pembangkit fossil dimulai tahap awal tahun 2026 hingga 2030 sebesar 1 GW. PLN menetapkan komitmen mencapai carbon neutral di tahun 2060 melalui transisi renewable energy dan shifting impor base energy to domestik base energy," kata Zulkifli dalam Investor Daily Summit, Rabu (14/7/2021).
Adapun saat ini, kapasitas listrik yang terpasang mencapai 63 gigawatt atau sebesar 300 TWh.
Tercatat, masih ada energi fossil yang merupakan peluncuran proyek 35 GW sebesar 21 GW, mengingat proyek tersebut dirancang pada tahun 2015 dan beroperasi sampai PPA (Power Purchase Agreement) berakhir.
Pada tahun 2026, perusahaan listrik ini mulai memensiunkan pembangkit-pembangkit tua sub-kritikal. Kemudian tahap kedua dilaksanakan pada tahun 2035.
Baca juga: PLN Serahkan Bantuan Senilai Rp 1,69 Miliar ke Rumah Sakit di Jawa Tengah
Rencananya, PLTU batubara sebesar 50,1 GW tersebut bakal pensiun bertahap hingga tahun 2056.
"Kita punya ruang untuk menetapkan kembali bagaimana pembangkit EBT akan mulai masuk dengan tetap menjaga pembangkit yang diperlukan sebagai sistem untuk penyeimbang dengan intermitten renewable energi," ujar Zulkifli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.