Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Neraca Dagang Juni Surplus 1,32 Miliar Dollar AS, Surplus dalam 14 Bulan Berturut-turut

Kompas.com - 15/07/2021, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, surplus mencapai 1,32 miliar dollar AS.

Surplus terjadi lantaran nilai ekspor lebih tinggi dibanding nilai impor sepanjang Juni 2021. Tercatat ekspor Indonesia pada Juni sebesar 18,55 miliar dollar AS, sementara impor mencapai 17,23 miliar dollar AS.

"Surplus ini menggembirakan, sejak bulan Mei (tahun 2020) sampai Juni, neraca perdagangan kita surplus. Ini kabar baik selama 14 bulan terakhir," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Meski Neraca Dagang 2020 Positif, Mendag Merasa Terganggu

Kendati demikian, surplus pada Juni lebih rendah dibanding konsensus pasar. Konsensus pasar memperkirakan surplus bulan ini bisa mencapai 2,15 miliar dollar AS.

Secara kumulatif dari Januari-Juni 2021, Indonesia mengalami surplus sebesar 11,86 miliar dollar AS.

"Ini trennya sejak tahun 2016 sampai 2021 memperlihatkan surplus dari waktu ke waktu menunjukkan perbaikan, utamanya dibanding tahun lalu. Ini kabar menggembirakan, harapannya memberikan dampak baik pada ekonomi secara keseluruhan," sebut dia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat melaporkan kinerja ekspor-impor bulan Juni tahun 2021 di Gedung BPS Jakarta, Kamis (15/7/2021).Dok. Badan Pusat Statistik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat melaporkan kinerja ekspor-impor bulan Juni tahun 2021 di Gedung BPS Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Margo menyebut, surplus terjadi karena kinerja ekspor yang bagus. Secara tahunan, nilai ekspor meningkat 54,46 persen (year on year/yoy) baik dari sektor migas maupun non migas.

Adapun penyumbang ekspor terbesar dari komoditas non migas adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Dilihat dari negaranya, Indonesia mengalami surplus terbesar pada Amerika Serikat. Ekspor Indonesia ke AS bulan ini mencapai 2,1 miliar dollar AS, sedangkan impor dari AS hanya 794 juta dollar AS.

Baca juga: Mentan: Stok Beras Surplus, Tak Ada Impor dan Pengenaan PPN Sembako Umum

"Ini menyebabkan kita surplus 1,3 miliar dollar AS (dari AS). Diikuti surplus dengan Filipina sebesar 649 juta dollar AS, kemudian Malaysia 322,3 juta dollar AS," tutur Margo.

Kendati demikian, Indonesia masih mengalami defisit dengan China sebesar 603,2 juta dollar AS karena nilai ekspor ke China mencapai 4,1 miliar dollar AS, sedangkan nilai impor barang dari China sebesar 4,7 miliar dollar AS.

"Begitu juga dengan Australia kita defist 474,6 juta dollar AS, dan dengan Thailand defisit sebesar 336 dollar AS," pungkasnya.

Baca juga: Catat Rekor, Neraca Dagang RI Bulan Mei Surplus 2,36 Miliar Dollar AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+