Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tolak Vaksin Berbayar, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/07/2021, 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak dengan tegas program vaksinasi berbayar seperti program vaksinasi gotong royong yang diselenggarakan oleh perusahaan.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, semua serikat buruh memang mendukung upaya pemerintah untuk melawan pandemi dengan program vaksinasi, tapi terkecuali program vaksinasi komersialisasi.

"KSPI dengan tegas menolak komersialisasi vaksin atau yang kita sebut dengan vaksin berbayar. Baik itu vaksin gotong royong yang diselenggarakan oleh perusahaan atau vaksinasi yang diselenggarakan oleh jaringan Kimia Farma yang merupakan BUMN milik negara," ujar Said saat jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Mengenal Sinopharm, Vaksin Gotong Royong Berbayar di Kimia Farma

Said menjelaskan, alasan KSPI menolak vaksin berbayar seperti vaksin gotong royong adalah karena besar kemungkinan ketika perusahaan tidak memiliki dana sehingga tidak mampu membayar vaksin, otomatis beban diberikan kepada karyawan untuk membayar.

"Sama kayak antigen. Pada tahap awal rapid tes antigen ditanggung oleh perusahaan, tapi ketika dana perusahaan tidak mencukupi maka buruh yang dikenakan biaya," jelas Said.

Hal ini pun menurut Said, akan dimanfaatkan oleh kelas menengah ke atas. "Jadi menengah ke bawah disuruh antre. Ini enggak boleh, melanggar konstitusi," tegas Said.

Said menyebutkan, apabila alasan Menteri BUMN menyelenggarakan vaksin berbayar agar terhindar dari antre, lebih baik menyelenggarakan program vaksin melalui BPJS. 

"Buka jaringan BPJS, itu paling lengkap providernya, agar masyarakat tidak perlu mengantre kalau memang itu alasannya. Jelas, kaum buruh dengan tegas menolaknya," tegas Said Iqbal.

Baca juga: Dukung Vaksin Berbayar, Pengusaha: Jika Masyarakat Mampu Bayar, Sah-sah Saja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+