Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Saya Mau Ada Keadilan untuk Industri Online dan Offline

Kompas.com - 15/07/2021, 16:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pedagangan Muhammad Lutfi berjanji akan mengatur terkait dengan predatory pricing (strategi penjualan dengan harga sangat murah) untuk menciptakan keadilan dalam persaingan dagang melalui e-commerce.

“Saya akan memperbaiki Permendag Nomor 50 Tahun 2020, dan saya janji kita akan atur permainan ini agar berjalan baik. Apa yang akan saya kerjakan adalah memastikan tidak ada predatory pricing, dan intinya saya mau ada keadilan untuk industi online maupun offline,” kata Lutfi secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Lutfi mengatakan, pada tahun 2010 ia sempat beberapa kali mengadakan diskusi dengan pelaku ekonomi digital  seperti Tokopedia dan Gojek.

Baca juga: Di E-commerce, Harga Obat Ivermectin Capai Rp 530.000 Per Setrip

Saat itu usaha e-commerce masih kecil, tak disangka pergembangannya semakin pesat, dan dibanding dengan tahun 2015 industri e-commerce naik 8 kali lipat atau Rp 632 triliun setara dengan 4 persen GDP.

“Digital ekonomi, saya melihatnya ini akan naik terus menjadi 14 persen hingga 15 persen dari GDP di tahun 2030 dengan jumlah Rp 4.531 triliun dan ini musti diatur,” jelas dia.

Dengan evolusi yang cepat tersebut, tentunya jika tidak diimbangi dengan regulasi yang tepat akan merugikan para pelaku usaha, dan konsumen. Seperti diketahui, saat ini barang impor membanjiri pasar lokal dengan harga lebih murah dibanding produk lokal.

Lutfi menilai, belum adanya aturan terkait dengan e-commerce akan merugikan industri di tanah air. Sebagai contoh saat industri hijab ini tumbuh pesat di tahun 2016-2018 atau lebih dari 56 persen per tahun, industri penjualan hijab yang mengalami kebocoran data.

Baca juga: Apa Itu Predatory Pricing yang Disebut Jokowi Jadi Pembunuh UMKM RI?

Lutfi bilang, melalui pemanfaatan teknologi AI, asing mengambil data konsumen untuk membuat produk yang mirip dengan kesesuaian masyarakat Indonesia, dan dijual melalui e-commerce dengan harga murah.

“Ini datanya disedot dan produknya dibikin di China dengan license yang aman, lalu didatangkan ke Indonesia. Ini bisa menghancurkan industri dalam negeri,” kata Lutfi.

Selama pandemi Covid-19, Lutfi juga mencatat kenaikan pelanggan sebesar 11 kali lipat pada media online. Seperti misalkan tayangan streaming Netflix yang memenuhi jalur internet dan komunikasi. Namun, 80 persen pendapatan tersebut masuk ke platform asing.

“Artinya, kita enggak dapat apa-apa. Kita harus atur ini dengan baik dan adil,” tegas dia.

Baca juga: Polemik Impor Beras: Lutfi Pasang Badan, Buwas Buka-bukaan, Jokowi Angkat Suara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dekadensi Depedensi Dollar AS

Dekadensi Depedensi Dollar AS

Whats New
Cara Meminimalkan Risiko Hukum bagi Perusahaan dalam Kasus Kebocoran Data Pribadi

Cara Meminimalkan Risiko Hukum bagi Perusahaan dalam Kasus Kebocoran Data Pribadi

Whats New
Peresmian Kereta Cepat Whoosh Mundur Jadi 2 Oktober 2023

Peresmian Kereta Cepat Whoosh Mundur Jadi 2 Oktober 2023

Whats New
[POPULER MONEY] Diskon Tiket KAI Expo 2023 untuk 55 KA | 'Seller' Barang Impor di 'E-commerce' Wajib Punya Dokumen Importasi

[POPULER MONEY] Diskon Tiket KAI Expo 2023 untuk 55 KA | "Seller" Barang Impor di "E-commerce" Wajib Punya Dokumen Importasi

Whats New
Harga Paket Internet Biznet Bulanan dan Tahunan Semua Daerah

Harga Paket Internet Biznet Bulanan dan Tahunan Semua Daerah

Spend Smart
Berapa Gaji yang Diterima Presiden Amerika Serikat?

Berapa Gaji yang Diterima Presiden Amerika Serikat?

Whats New
Hari Libur Maulid Nabi, KAI Catat Lonjakan Penumpang Capai 50 Persen

Hari Libur Maulid Nabi, KAI Catat Lonjakan Penumpang Capai 50 Persen

Whats New
Mendag Ancam Blokir Social Commerce yang Ngeyel

Mendag Ancam Blokir Social Commerce yang Ngeyel

Whats New
Pedagang Tanah Abang Keluhkan Harga di TikTok Shop Jauh Lebih Murah, Ini Kata Mendag

Pedagang Tanah Abang Keluhkan Harga di TikTok Shop Jauh Lebih Murah, Ini Kata Mendag

Whats New
Pemerintah Bakal Blokir Media Sosial yang Pertahankan Fitur Jualan Setelah 2 Kali Peringatan

Pemerintah Bakal Blokir Media Sosial yang Pertahankan Fitur Jualan Setelah 2 Kali Peringatan

Whats New
Menteri Bahlil Bakal Tindak Tegas TikTok jika Tidak Ikuti Aturan

Menteri Bahlil Bakal Tindak Tegas TikTok jika Tidak Ikuti Aturan

Whats New
Permendag 31 Tahun 2023 Disahkan, Ini Tanggapan Shopee

Permendag 31 Tahun 2023 Disahkan, Ini Tanggapan Shopee

Whats New
Potensi Pasar Kendaraan Listrik RI Besar, Produsen Otomotif Ungkap Alasannya

Potensi Pasar Kendaraan Listrik RI Besar, Produsen Otomotif Ungkap Alasannya

Whats New
Link PDF PPPK 2023 Kementerian PUPR, Usia Pelamar Maksimal 57 Tahun

Link PDF PPPK 2023 Kementerian PUPR, Usia Pelamar Maksimal 57 Tahun

Whats New
Kunjungi Pasar Tanah Abang, Mendag Borong Baju hingga Aksesoris

Kunjungi Pasar Tanah Abang, Mendag Borong Baju hingga Aksesoris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com