Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Dinilai Bakal Hambat Pertumbuhan Penjualan Mobil

Kompas.com - 15/07/2021, 18:33 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat bakal menekan laju pertumbuhan penjualan mobil.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, penerapan PPKM Darurat dibarengi dengan lonjakan kasus Covid-19 akan menghambat pemulihan ekonomi dan menurunkan kepercayaan konsumer.

“Akibatnya, masyarakat menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty,” kata Andry dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Hingga Juni 2021, 167.774 Unit Mobil Terjual Imbas Relaksasi PPnBM-DTP

Hal tersebut berpotensi membuat proyeksi penjualan mobil sepanjang tahun yang dilakukan Bank Mandiri, yakni sebesar 39,5 persen dengan total penjualan sebanyak 742.150 unit, meleset.

“Pada akhirnya, kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah daripada proyeksi kami sebelumnya," ujar dia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesale atau penjualan dari pabrik ke dealer pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7 persen month on month (MoM) menjadi 72.720 unit.

Secara lebih detail, penjualan mobil penumpang naik 27,6 persen menjadi 54.306 unit dan penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 50,5 persen dengan jumlah 18.414 unit.

Walaupun penjualan mobil terus tumbuh sampai dengan Juni 2021, lonjakan kasus Covid-19 menimbulkan ketidakpastian bagi berbagai pihak.

Baca juga: Bea Cukai Lelang 3 Mobil Klasik, Harga Mulai Rp 254,3 Juta

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah telah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah kota atau kabupaten.

“Secara teknis, dealer mungkin masih bisa berjualan mobil secara online, dan pengiriman unit mobil baru dari pabrik ke dealer dan dari dealer ke konsumen masih bisa berlangsung normal dengan prokes ketat,” ucap Andry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com