Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Elit Hanya untuk Kalangan Tertentu, Apa Itu Black Card?

Kompas.com - 17/07/2021, 08:22 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski keberadaannya sudah ada sejak lama, istilah black card mulai populer di Indonesia sejak viralnya beberapa unggahan video di media sosial TikTok. Black card sejatinya sudah diperkenalkan sejak tahun 1999. Lalu apa itu black card?

Dilansir dari Bankrate, black card adalah sejenis kartu kredit yang sangat eksklusif dan hanya diperuntukan untuk orang super kaya. Kartu ini tidak diterbitkan secara sembarangan dan hanya mereka yang diundang secara khusus untuk memilikinya.

Dengan kata lain, black card adalah kartu yang secara istimewa diterbitkan sebagai bentuk penghargaan. Hal inilah yang membedakan black card dengan kartu kredit premium lainnya di pasaran.

Penghargaan di sini bisa berarti imbalan atas keputusan finansial seperti komitmen menyimpan uang di bank penerbit atau keputusan investasi di lembaga keuangan.

Baca juga: Apa Itu Biaya Provisi pada KPR Bank?

Namun sebagaimana kartu kredit kelas premium lainnya, black card bisa digunakan untuk mengakses berbagai layanan premium seperti mendapatkan ruang tunggu atau lounge first class di bandara.

Fasilitas lainnya dari black card adalah akses bersantap di restoran mewah, diskon berbelanja, hingga bisa mengumpulkan poin lebih cepat dibanding pemegang kartu kredit premium lainnya.

Pengguna black card ini lazim ditemui di kalangan pengusaha papan atas dan eksekutif perusahaan di negara-negara maju. Ada beberapa jenis black card yang beredar di pasaran, namun black card milik American Express disebut-sebut sebagai black card termahal.

Kartu terbitan American Express ini banyak dimiliki miliader di Negeri Paman Sam. Kartu ini biasa disebut dengan Centurion Card.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Giro, Cek, dan Bilyet Giro

Kartu kredit black card lainnya yang cukup populer adalah Chase Sapphire Reserve dari JP Morgan. 

Bagaimana cara mendapatkan black card?

Sejauh ini, tak ada kriteria resmi bagaimana cara mendapatkan kartu kredit black card. Pihak bank juga tak pernah merilis informasi bagaimana cara mendapatkan fasilitas ini.

Namun untuk bisa diberikan black card, beberapa kalangan menyebut, seorang yang menginginkan kepemilikan black card seperti American Express setidaknya harus menghabiskan belanja pribadi sebesar rata-rata 500.000 dollar AS per tahun. Nilai itu setara dengan Rp 7,24 miliar (kurs Rp 14.500).

Opsi lainnya, seorang bisa mendapatkan black card apabila mau mendepositokan uangnya. Namun sekali lagi, tak ada informasi resmi dari bank berapa jumlah uang minimal yang harus disimpan untuk mendapatkan kartu elit ini.

Baca juga: Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?

Namun umumnya, lembaga keuangan akan mengundang seseorang untuk memiliki black card adalah berdasarkan mereka yang paling setia memercayakan uangnya dengan nominal lebih dari 6 digit dollar AS selama lebih dari setahun.

Kendati bernama black card, warna kartu kredit ini juga tak berarti harus berkelir hitam. Beberapa bank menerbitkan black card dengan warna lainnya.

Biaya black card

Dikutip dar CNBC, pemegang black card harus membayar biaya keanggotaan tahunan. Situs Value Penguin melaporkan, JP Morgan memberlakukan biaya tahunan untuk pemegang black card adalah sebesar 595 dollar AS.

Sementara itu, pemegang black card Amex Centurion yang juga diterbitkan American Express dilaporkan mengenakan biaya tahunan sebesar 5.000 dollar AS.

Baca juga: Apa Itu Sekuritas dalam Perdagangan Saham?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com