Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Indonesia, Jepang juga Pulangkan Warganya dari Negara Asia Tenggara Lainnya

Kompas.com - 17/07/2021, 09:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber nikkei

TOKYO, KOMPAS.com - Varian Delta yang menyebar di Indonesia membuat pemerintah Jepang bergegas memulangkan warganya ke negara asal.

Namun tak hanya dari Indonesia, pemerintah Negeri Sakura itu juga berupaya memulangkan warga dari negara-negara Asia Tenggara lain akibat varian baru Delta yang menyebar sangat cepat.

Mengutip Nikkei Asia, Sabtu (17/7/2021), Myanmar menjadi salah satu negara yang disoroti pemerintah Jepang.

Baca juga: Kesulitan Dapat Vaksinasi Covid-19, WN Jepang di Indonesia Kembali ke Negara Asalnya

Kedutaan Besar Jepang sudah mengirim email kepada warga Jepang di Myanmar untuk mendorong mereka kembali ke rumah atau negara asalnya, bila kehadiran mereka di negara itu tidak terlalu penting.

Pasalnya, kementerian kesehatan Myanmar telah melaporkan lebih dari 4.000 kasus baru per hari. Angka infeksi ini terlalu rendah karena adanya testing (pengujian) terbatas pada warga yang telah menunjukkan gejala Covid-19

Perawatan kesehatan di negara itu sudah tegang oleh kerusuhan setelah kudeta pada Februari lalu saat pandemi terjadi. Akhirnya banyak penduduk tidak punya pilihan selain merawat diri di rumah alih-alih mendapat perawatan dari RS.

Di Malaysia, Kedutaan Besar Jepang menerima makin banyaknya pertanyaan dari penduduk Jepang mengenai pesawat charter. Mereka bertanya apakah pesawat tersebut juga akan tersedia di Malaysia, karena kasus harian Covid-19 mencapai 13.000 kasus.

Menurut kedutaan, banyak perusahaan tengah mempertimbangkan untuk mengirim pekerja ekspatriat dan keluarga mereka kembali ke Jepang.

Dampak dari pandemi juga diperparah oleh lockdown di Malaysia, yang sebagian besar telah menutup bisnis yang tidak penting.

"Bahkan industri yang dapat tetap beroperasi, banyak perusahaan yang tidak dapat mempertahankan pabriknya, karena pemasok suku cadang telah menutup pintu," tutur seorang eksekutif di sebuah perusahaan Jepang di Malaysia.

Adapun di Indonesia, sebagian warga Jepang sudah memesan kursi untuk penerbangan charter ke Jepang. All Nippon Airways bakal mulai melakukan penerbangan charter pada Rabu, kemudian diikuti Japan Airlines pada tanggal 25 Juli mendatang.

Baca juga: Beda Bank di Jepang dan RI: Bunga Pinjaman Sangat Rendah

Kondisi Covid-19 yang buruk di Indonesia memaksa banyak perusahaan menghentikan usahanya. Beberapa perusahaan Jepang seperti Mitsubishi Heavy Industries, IHI, Mitsubishi Electric, Nippon Telegraph & Telephone, Mitsui & Co. dan Mitsubishi Corp. telah memutuskan untuk mengizinkan pekerja Jepang pulang.

Sementara Panasonic telah memangkas lebih dari setengah staf di fasilitas produksi. Toyota Motor mulai mengurangi produksi pada minggu ini tanpa memberikan rincian kapan operasi akan kembali normal.

Tercatat, ada sekitar 360 warga negara Jepang yang tertular virus pada hari Jumat, 16 Juli 2021.

Pada saat yang sama, Jepang mengirimkan vaksin ke negara-negara Asia, seperti Indonesia, Taiwan, dan Vietnam. Masing-masing negara menerima tambahan 1 juta dosis sehingga totalnya adalah 2 juta dosis, 3,37 juta dosis, dan 3,1 juta dosis.

Baca juga: Apa Benar PPKM Diperpanjang sampai Tanggal 2 Agustus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nikkei
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com