Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Skill yang Paling Dibutuhkan Pekerja di Era Pandemi

Kompas.com - 17/07/2021, 12:27 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia telah mengakselerasi kehadiran teknologi digital dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Pemenang Women in ICT-Channel Asia Award 2020 Nadia Alatas mengungkap bahwa kebutuhan untuk menyiapkan talenta di bidang teknologi khususnya data science dan artificial intelligence (AI) kian mendesak.

Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian kalangan perguruan tinggi dan stakeholders lainnya guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Asah 6 Skill Berikut agar Pelaku UMKM Mampu Bersaing di Ranah Digital

Terlebih, laporan “The Future Job of Report 2020” oleh World Economic Forum (WEF) menemukan terjadinya adopsi teknologi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

“Hal ini mengindikasikan tentang mendesaknya kebutuhan pekerja antara lain di bidang data science dan analytics, artificial intelligence (AI) dan machine learning specialist, big data analytics, internet of thing (IoT) specialist, serta digital marketing specialist,” ungkap Nadia Alatas dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (17/7/2021).

Sejalan dengan dengan itu, laporan Bank Dunia yang berjudul “Prospek Ekonomi Indonesia: Mempercepat Pemulihan” yang dirilis pada Juni 2021 juga menyoroti tentang masih minimnya lapangan kerja yang layak dan berkualitas untuk mendorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia.

Dari sisi permintaan, ada ketidakselarasan antara kapasitas angkatan kerja berpendidikan tinggi dengan kebutuhan industri. Gelar diploma atau sarjana tidak lagi menjadi jaminan, jika tidak mampu mengikuti cepatnya dinamika industri.

Laporan ini merekomendasikan strategi reformasi untuk mengatasi tantangan terkait pekerjaan, antara lain melengkapi tenaga kerja Indonesia untuk memiliki pekerjaan kelas menengah dengan berinvestasi dalam membangun sistem pembelajaran dan pelatihan serta berbagai program untuk meningkatkan keterampilan pekerja.

Laporan tersebut juga mendorong lebih banyak perempuan ambil bagian dalam angkatan kerja dan mengurangi kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan.

Nadia menekankan perlunya lulusan perguruan tinggi bahkan karyawan perusahaan melakukan up-skilling dan re-skilling agar cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar industri yang mengadopsi teknologi mutakhir.

Baca juga: 4 Soft Skill Ini yang Anda Butuhkan untuk Meningkatkan Karier

Sebab, menurut dia, masih ada kesenjangan yang lebar antara kebutuhan industri atas talenta bidang data science dan AI dengan ketersedian yang disiapkan oleh dunia pendidikan.
Artinya, saat ini perguruan tinggi mempunyai tantangan guna menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Meski begitu, kini sejumlah perguruan tinggi sudah mulai menyadari hal ini. Ketua Program Studi Matematika dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung Dr. Erwina menjelaskan bahwa data science dan AI merupakan teknologi teraktual yang digunakan hampir semua bidang.

Karena itu, pihaknya mulai mengenalkan teknologi ini di kampus. Menaikkan keterampilan mahasiswanya menjadi bagian program pelatihan bekerja sama dengan lembaga pembelajaran.

“Melalui program-program tersebut, diharapkan bukan hanya alih pengetahuan semata, tetapi menjadi pengalaman dalam penerapannya. Serta yang tidak kalah penting adalah menyiapkan sertifikasi agar diakui industri ketika menyelesaikan perkuliahan,” ucapnya.

Di sisi lain, pandemi juga menjadi momentum bagi para pegiat usaha lokal, khususnya UMKM lokal, untuk beradaptasi dan mencapai lebih lewat kanal digital.

Baca juga: Akan Interview Kerja? Ini Soft Skill yang Perlu Ditunjukkan ke HRD

Pandemi mendorong masyarakat semakin mengandalkan platform digital seperti Tokopedia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat bertransaksi online bisa menjadi alternatif untuk mengurangi penyebaran virus di tempat ramai.

Fenomena ini turut mendorong jumlah pengguna aktif bulanan Tokopedia yang meningkat lebih dari 10 juta, dari 90 juta pada awal pandemi menjadi 100 juta pada Mei 2021.

Head of Data Analytics Business Intelligence Tokopedia Charlie Tjandra menyebut, dari jumlah penjual yang tergabung di Tokopedia saat ini menjadi lebih dari 11 juta penjual, hampir 100 persen adalah UMKM, bahkan 94 persen penjual berskala ultra mikro.

“Artinya ada peningkatan sebesar lebih dari 3,8 juta dari 72 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020 lalu. Berbagai kenaikan ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan talenta digital yang semakin tinggi, termasuk di bidang data science dan AI,” bebernya.

“Mengingat kondisi pandemi telah membuat digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi berkembang pesat emnjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com