Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dibahas Menkeu AS dengan Regulator, Apa Itu Stablecoin?

Kompas.com - 17/07/2021, 17:56 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC


WASHINGTON, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen akan bertemu dengan pimpinan Kelompok Kerja Pasar Keuangan (Working Group on Financial Markets) pekan depan.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (17/7/2021),pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas peran stablecoin di pasar keuangan.

Pertemuan tersebut akan dilakukan pada Senin (19/7/2021) dan akan diikuti pula oleh perwakilan dari Kantor Pengawas Mata Uang serta Korporasi Asuransi Deposit Federal (Office of the Comptroller of the Currency dan Federal Deposit Insurance Corporation).

Lalu sebenarnya, apa itu stablecoin?

Stablecoin adalah mata uang digital yang didesain agar pergerakannya tidak sebergejolak mata uang kripto lain.

Baca juga: Sudah Sampai Mana Proses Pembuatan Mata Uang Digital? Ini Kata BI

Caranya, dengan mematok harga dari mata uang digital tersebut dengan aset cadangan yang harganya stabil, seperti dollar AS atau emas.

"Menyatukan regulator akan memungkinkan kami untuk menilai potensi manfaat stablecoin sambil mengurangi risiko yang dapat ditimbulkannya kepada pengguna, pasar, atau sistem keuangan," kata Yellen dalam sebuah pernyataan.

“Mengingat pertumbuhan pesat dalam aset digital, penting bagi para pelaku untuk berkolaborasi dalam regulasi sektor ini dan pengembangan rekomendasi untuk otoritas baru,” jelas dia.

Untuk diketahui, regulator setempat memberikan perhatian yang lebih mengenai transparansi dari perdagangan stablecoin.

Baca juga: Bakal Terbitkan Mata Uang Digital, Ini 3 Pertimbangan BI

 

Selain itu, perhatian regulator juga tertuju pada aset yang menjadi patokan dari mata uang digital tersebut, serta seberapa besar para pelaku pasar bergantung pada aset digital itu sehingga memungkinkna perdagangan dalam pasar keuangan yang terdesentralisasi, atau juga dikenal sebagai DeFi.

Salah satu perusahaan penyedia jasa pembayaran, Visa, awal tahun ini telah mengatakan bakal mulai mendukung transaksi pembayaran melalui jaringannya dengan stablecoin USD coin yang didukung oleh dollar AS.

Karena kian banyak perusahaan dengan mata uang kripto yang melantai di bursa setempat, serta lebih banyak lagi yang sedang dalam tahap persiapan, industri membutuhkan kejelasan peraturan lebih lanjut mengenai stablecoin.

Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell pun sebelumnya juga sempat menyinggung permasalahan terkait stablecoin.
Ia mengatakan, stable coin akan membutuhkan sebuah kerangka kerja baru yang lebih sesuai.

Baca juga: Menilik Peran Teknologi Pengelolaan Aset Digital dalam Transformasi Digital bagi Industri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com