Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Ekonom soal Perpanjangan PPKM Darurat

Kompas.com - 19/07/2021, 05:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah terpaksa mengurangi mobilitas masyarakat dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.

Kendati begitu kasus aktif masih tinggi, pemerintah belum mengumumkan adanya perpanjangan waktu.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan dampak PPKM Darurat sudah terlihat pada penurunan mobilitas masyarakat. Dari sini bisa diperkirakan konsumsi akan menurun terutama pada konsumsi transportasi dan konsumsi yang terkait leisure/entertainment. Tetapi, konsumsi terkait makanan dan minuman (mamin), obat vitamin, dan terkait kesehatan meningkat.

Baca juga: Pesan Penutup Luhut ketika Evaluasi PPKM Darurat: Jangan Kita Politisasi Ini

Menurut dia, penerapan PPKM Darurat akan sangat bergantung pada perkembangan kasus harian. Jika masih tinggi maka kemungkinan akan terus diperpanjang.

Namun, Faisal memaklumi karena PPKM Darurat sangat diperlukan untuk memastikan ke depan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan solid. Meski dalam jangka pendek, berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.

“Peran aktif masyarakat juga menjadi penting sebab semakin patuh kita maka semakin cepat angka kasus harian turun sehingga penerapan PPKM darurat dapat dilonggarkan,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/7/2021).

Jika PPKM Darurat diperpanjang, Faisal mengatakan pemerintah perlu mempercepat vaksinasi terutama pada golongan bawah yang tinggal di lokasi padat pemukiman, karena cluster keluarga cukup tinggi terjadi.

Baca juga: Keputusan PPKM Diperpanjang atau Tidak Paling Cepat Diumumkan 19 Juli

Selain itu bansos juga harus cepat, efektif dan tepat sasaran. Jadi koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci kesuksesan program tersebut. Selain itu program digitalisasi UMKM juga dapat menjadi solusi agar usaha/bisnis kecil dapat survive di tengah pemberlakuan PPKM darurat ini.

“Program bansos sebenarnya sudah cukup baik dipersiapkan oleh pemerintah. Kendalanya adalah di lapangan masih ada yang tidak sesuai harapan. Koordinasi pemerintah pusat dan pemda yg baik menjadi krusial. Selain itu tokoh-tokoh masyarakat juga harus kompak dalam mendukung serta mengawasi program bansos,” kata Faisal.

Kepala Ekonom Indo Premier Sekuritas Luthfi Ridho mengatakan apabila PPKM Darurat dilaksanakan selama 1 hingga 2 bulan, ekonomi bisa minus 0,7 persen dari perkiraan awal. Namun, dengan adanya tambahan bantuan perlindungan sosial, maka produk domestik bruto (PDB) relatif masih stabil.

“Menurut saya selama masih diperlukan perpanjangan PPKM Darurat, seyogyanya diperpanjang. Ini untuk menghindari kegagalan sistem kesehatan seperti di negara-negara Amerika latin dan India,” kata Luthfi.

Baca juga: PPKM Diperpanjang Sampai Tanggal Berapa? Ini Jawaban Resmi Pemerintah

Luthfi berharap bantuan sosial dapat diperkuat lagi sehingga bisa menjangkau masyarakat rentan miskin seperti pegawai mall, dan sektor informal seperti pedagang kaki lima.

Luthfi memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 sebesar 3 persen-4,5 persen year on year (yoy). Sedangkan untuk keseluruhan tahun ini diperkirakan berada di rentang 3 persen-4 persen yoy.

Sementara, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 sebesar 3,5 persen-4 persen year on year (yoy) dengan asumsi PPKM darurat paling lama berlangsung dua bulan. Kemudian, hingga akhir 2021 dipatok sebesar 3,69 persen secara tahunan. (Yusuf Imam Santoso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Begini saran ekonom jika pemerintah ingin perpanjang PPKM Darurat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com