Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Transformasi Bisnis Ala Jonan: Tidak Boleh Omdo!

Kompas.com - 19/07/2021, 06:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Bagaimana mentransformasi sebuah organisasi tua dengan 40 persen pegawai lulusan SD, 30 persen SMP. Sebuah bank tutup, bank lain bisa survive Kereta api tutup, hilang kereta apinya," ucapnya.

3. Terapkan rasa kemanusiaan

Meski seorang pemimpin, rasa kemanusiaan tetap harus diutamakan kepada para bawahan. Tapi perlu diingat, para karyawan juga harus dikendalikan dengan disiplin yang keras agar perubahan itu terjadi.

Bagaimana pun kata Jonan, perubahan di KAI menyangkut perubahan kultur yang sudah mendarah daging puluhan tahun. Untuk mengubahnya jadi lebih baik, dibutuhkan kerja keras dan ketegasan seorang pemimpin.

"Itu saya terapkan di kereta api, perlakukan prajurit saya dengan rasa kemanusiaan sebaik-baiknya, tapi saya kendalikan dengan disiplin yang sangat keras. Ini keberanian dari business manager, itu tugas saya," ucap dia.

Baca juga: Cerita Jonan Saat Awal Menjabat Dirut PT KAI: Mulai dari Bersihkan Toilet Stasiun

4. Eksekusi nomor satu

Didominasi oleh lulusan SD dan SMP rupanya tidak menghalangi perubahan yang terjadi di KAI. Pasalnya, setinggi apapun edukasi yang diambil atau teori yang bersarang di kepala, tidak akan ada gunanya bila tak ada eksekusi.

Jonan menyatakan, kerja keras menjadi yang paling penting dalam transformasi. Kerja keras ini harus dimulai dari orang nomor satu atau leader dalam sebuah perusahaan.

"Leading change itu kita selalu percaya strategy is important, tapi eksekusinya adalah segalanya. Kalau eksekusinya enggak bisa, percuma. Jadi tidak boleh omdo," beber Jonan.

Akhirnya berkat transformasi yang berhasil, pendapatan sebelum beban (top line) KAI naik sekitar 4 kali lipat. KAI pun bisa melunasi utang dan mencatat keuntungan setiap tahunnya.

"Bisnisnya sudah naik banyak. Waktu saya masuk kereta api itu top line kira-kira Rp 4,2 triliun, waktu saya pergi Rp 13,7 triliun. Sebelum Covid-19 top line sudah Rp 25-27 triliun setahun. Ini tumbuhnya 20-30 persen top line setahun," pungkas Jonan.

Baca juga: Tinggalkan Bank lalu Pilih KAI, Ini Ternyata Alasan Jonan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com