Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Ke AS untuk Promosi Kuliner, Sandiaga Uno Utus Delegasi dan Minta Bantuan Anak

Kompas.com - 19/07/2021, 17:15 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membatalkan kunjungan kerja ke AS untuk promosi pariwisata ‘Spice Up The World’ sebagai ajang promosi kuliner Indonesia.

Alasan Sandiaga tidak ikut dalam rombongan, lantaran situasi PPKM Darurat dan kondisi dalam negeri yang masih membutuhkan dukungan dari pemerintah. Oleh sebab itu, Sandiaga mengutus delegasi Kemenparekraf untuk hadir.

“Keputusan kami untuk tidak hadir secara disik tidak mengurangi efektivitas dari program ini. Walaupun sudah mendapat izin dari pimpinan, saya memutuskan utnuk tidak berangkat, tapi mengikuti kegiatan secara hybrid,” ungkap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Penikmat Wisata dan Seni, Coba Lamar Formasi CPNS Ini di Kementerian Parekraf

Tak hanya mengutus delegasi saja, anak kedua Sandiaga yang baru saja menyelesaikan studinya, Amyra Atheefa juga ikut serta membantu menyukseskan acara tersebut.

Sandiaga menugaskan puterinya untuk membantu mempromosikan kuliner Indonesia kepada teman-temannya.

“Anak saya (Amyra) baru lulus, dan dia ada di New York untuk mencari pekerjaan. Sebelum itu, 1-2 minggu saya minta dia untuk bantu delegasi sebagai tim woro-woro dan promosi menggaungkan ke anak-anak milenial Indonesia, serta teman-teman dia di New York,” ujar Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan ‘Spice Up The World’ merupakan ajang promosi kuliner yang turut membantu pelaku ekonomi kreatif yang saat ini tengah mengalami tekanan.

Dia bilang, pelaku ekonomi kreatif membutuhkan pasar luar negeri juga dalam mempromosikan rempah yang dihasilkan.

Baca juga: Sandiaga Uno: Wisata Berbasis Vaksin Bantu Percepatan Vaksinasi Covid-19

“Rempah memiliki peluang untuk berkembang. Ada dua opsi yang bisa saya ambil, ditunda atau beradaptasi. Adaptasi yang saya ambil ini adalah Langkah untuk memastikan pemulihan ekonomi kita yang tertunda,” jelas dia.

Menurut Sandiaga, AS memiliki peluang 20 sampai 25 persen dari pasar ekspor rempah-rempah dan yang menjadi peluang besar adalah usaha restoran. Hal ini juga didukung oleh populasi yang juga besar, sehingga dengan pemulihan ekonomi di AS diharapakn daya beli juga bisa meningkat.

“Pasca-pandemi Covid-19, ekonomi AS mulai kembali bergerak setelah vaksinasi yang dijalankan secara massif. Dalam kordinasi kami dengan Konjen RI, ada 100 hingga 150 restoran yang bisa berpartisipasi dalam program 4.000 resroran, AS ini populasinya besar dan daya belinya sudah kembali, jadi baik untuk ekspor rempah, kita akan gunakan restoran sebagai pengumpan,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com