Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Penertiban UMKM Saat PPKM Darurat Harus Humanis

Kompas.com - 19/07/2021, 20:02 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau agar penertiban UMKM di masa PPKM Darurat dilakukan secara humanis.

Hal ini menurut dia, karena pelaku usaha tidak memiliki pilihan lain, sementara kebutuhan hidup harus terpenuhi.

“UMKM saat ini tidak punya pilihan lain untuk tetap berjualan di masa PPKM darurat, saya mengarahkan dan berkordinasi dengan teman-teman agar penertiban dilakukan secara humanis,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Cara Cek Daftar Penerima BLT UMKM di Eform BRI Tahap 3

Menurut dia, jika penertiban yang dilakukan hanya dengan menyuruh pelaku usaha pulang, tidak akan memberikan solusi. Ia memberi saran, jika penyaluran bantuan sosial dilakukan di tempat, akan terlihat lebih manusiawi.

Sandiaga juga sudah berkordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan beberapa daerah lainnya untuk lebih mengedepankan sikap humanis.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pak gubernur DKI dan beberapa daerah. Kita ganti, nanti satpol PP datang bawa bantuan dan memohon dengan pendekatan humanis agar pelaku UMKM tidak berkegiatan, dan memberi bantuan seperti obat-obatan, sembako dan sebagainya,” jelas dia.

Di sisi lain, Sandiaga terus berupaya mendorong bantuan ekonomi melalui kebijakan yang berpihak kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program kolaborasi untuk pemulihan ekonomi nasional.

Sebagian program yang sudah mulai aktivasi adalah program restrukturisasi kewajiban perbankan, program penjaminan kredit usaha, KUR, dan kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk penyaluran BPUM.

Baca juga: Soal Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Ini Kata Pengusaha Hotel dan Restoran

“Kita terinspirasi oleh BPUM ini, kita akan melakukan modifikasi salah satu kebijakan kita untuk menghadirkan bantuan pemerintah kepada sektor pariwisata,” jelas Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan, saat ini pagu anggaran untuk program PEN jumlahnya Rp 2,4 triliun, dan saat ini tengah dalam proses finalisasi dalam berbagai program, seperti Bangga Bautan Indonesia, program khusus subsektor film, dan relokasi untuk penanganan kesehatan, ekonomi dan sosial masyarakat.

“Kami juga dorong pelaku pariwisata untuk memanfaatkan program yang telah kami persiapkan agar tingkat serapannya juga baik dan mereka bisa berbenah selagi kita menghadapi PPKM darurat ini,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com