Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kebijakan Keberlanjutan ANJ: ”Road to Net Zero”

Kompas.com - 19/07/2021, 20:14 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comKelapa sawit masih menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.
Melansir Kompas.com, Rabu (10/2/2021), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit menyatakan produksi kelapa sawit Indonesia mencapai 51,58 juta ton pada 2020.

Walau realisasi volume ekspor minyak sawit turun karena pandemi Covid-19, nilai ekspor dari
komoditas itu justru mengalami kenaikan sebesar 13,6 persen secara tahunan,
menjadi 22,97 miliar dollar AS.

Meski membanggakan, produksi sawit sering kali dianggap menyebabkan kebakaran hutan
lewat alih fungsi lahan, menciptakan emisi karbon, hingga merugikan masyarakat
dan satwa yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit.

Salah satu perusahaan sawit asal Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk
menyatakan, perusahaannya memiliki kebijakan keberlanjutan yang turut menjaga
hutan dan keanekaragaman hayati.

Direktur Operasi ANJ Geetha Govindan K Gopalakrishnan mengatakan, pihaknya memiliki kebijakan keberlanjutan yang sudah dideklarasikan dan dilakukan. Kebijakan ini diambil antara lain untuk melindungi hutan yang memiliki stok karbon dan nilai konservasi tinggi.

Baca juga: Lewat Koperasi, ANJ Dukung Ketahanan Ekonomi Masyarakat Papua Barat

Dia menegaskan, komitmen tersebut sejalan dengan kriteria kebijakan keberlanjutan internasional dan pedoman dari Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Sebagai informasi, RSPO merupakan asosiasi gabungan dari berbagai organisasi yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.

Sementara itu, ISPO adalah kebijakan Pemerintah Indonesia yang bertujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan berpartisipasi mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.

“Bisnis kami perkebunan sawit, sehingga kriteria kami adalah standar internasional dan domestik, dalam hal ini ISPO dan RSPO. Kami mengikuti kriteria ini dengan ketat untuk memastikan hutan yang ada di konsesi kami terlindungi dan dimonitor untuk keanekaragaman hayati,” ujarnya kepada Kompas.com lewat Zoom, Selasa, 13/7/2021).

Dalam praktiknya, ANJ memiliki proyek untuk melestarikan sumber daya alam, seperti daur ulang air, daur ulang sampah melalui pengomposan, pengurangan emisi lewat teknologi electrostatic precipitator (alat penangkap abu sisa pembakaran), dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.

Geetha juga menyebutkan, pihaknya memulai beberapa inisiatif sejak 2014, yakni melakukan pengomposan, fertigasi (penyaluran pupuk lewat sistem irigasi), hingga penyemprotan yang dikontrol aplikasi sehingga pemakaian air per hektar jauh menurun.

Baca juga: Kinerja Perseroan Meningkat, Wakil Dirut ANJ: Semoga Penguatan CPO Berlanjut

“Kami punya target yang sudah tercapai sekarang, yaitu menggunakan 1,25 ton air untuk 1 ton buah dalam pengolahan buah sawit. Kami harap akan mencapai 1 ton air untuk 1 ton buah dalam dua tahun ke depan,” sebutnya.

Terkait isu deforestasi atau penebangan hutan, Geetha menegaskan, sebagai anggota RSPO dan ISPO pihaknya memiliki beberapa prinsip dan kriteria untuk memastikan bahwa perusahaan akan melindungi area sok karbon tinggi dan nilai konservasi tinggi.

“Sebagai pemenuhan syarat, kami sudah deklarasi dalam kebijakan keberlanjutan, there is no burning. Kami tidak membuka lahan dengan cara membakar lokasi-lokasi vegetasi untuk menanam sawit,” tegasnya.

Dia menjelaskan, dalam menanam sawit pihaknya akan memetakan area mana saja yang masuk klasifikasi gambut, area stok karbon tinggi, dan memiliki nilai konservasi tinggi. Wilayah tersebut tidak akan dibuka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com