Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Luhut, Kini Erick Thohir Minta Maaf Terkait Penanganan Covid-19

Kompas.com - 19/07/2021, 20:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terkait penanganan pandemi Covid-19, jika dalam menjalankan penugasannya belum sempurna.

"Kementerian BUMN dengan segala kerendahan hati memohon maaf ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna, karena kesempurnaan milik Allah SWT," ujar Erick dalam acara Peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta yang ditayangkan virtual, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Soal Rumah Sakit Modular Covid-19, Erick Thohir: Insya Allah 1-2 Minggu Selesai

Kendati demikian, Erick memastikan, Kementerian BUMN terus berupaya maksimal dalam melaksanakan penugasan terkait penanganan Covid-19, baik di jajaran kementerian maupun semua BUMN.

"Tapi, percayalah dengan segala kekuatan yang kami punya, baik korporasi maupun layanan publik, kami berusaha sekeras-kerasnya dan mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua,” imbuh dia.

Erick menyatakan, negara dengan seluruh jajaran pemerintah akan terus bergotong royong dalam menangani pandemi Covid-19.

Menurut dia, seluruh kementerian bekerja selama 24 jam untuk memastikan kehadiran negara di masa-masa sulit ini.

"Negara hadir hari ini, negara dengan seluruh jajaran bergotong-royong karena ingin memasikan bagaimana yang disampaikan Bapak Presiden, bahwa kita mau rakyat sembuh dari Covid-19 ini," ungkap dia.

Baca juga: Erick Thohir Minta Tambahan PMN 2021 Rp 33,9 Triliun, Ini Rinciannya

Meski begitu, Erick mengatakan, pemerintah tidak akan sukses menangani pandemi tanpa peran aktif masyarakat dan swasta.

Dia bilang, dalam beberapa hal, masyarakat dan swasta terlihat mulai bergotong royong dalam mengatasi pandemi Covid-19.

"Saya yakini tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan programnya tanpa peran aktif masyarakat,” ucap Erick.

Untuk diketahui, salah satu penugasan penanganan pandemi Covid-19 yang menjadi tanggung jawab BUMN adalah program vaksinasi.

Sempat terjadi isu hangat terkait kebijakan vaksinasi berbayar untuk individu.

Baca juga: Erick Thohir Minta Krakatau Steel Tingkatkan bantuan Oksigen Medis

Kementerian BUMN juga sempat dituding berbisnis melalui program vaksin berbayar tersebut. Namun, hal itu dipastikan Erick murni hanya untuk percepatan pemberian vaksin Covid-19.

Meski pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk membatalkan kebijakan vaksin berbayar individu seiring dengan banyaknya kritik keras dari publik.

Adapun sebelum Erick, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah lebih dahulu menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat terkait PPKM Darurat Jawa-Bali, jika dalam pelaksanaannya di rasa belum optimal.

Seperti diketahui, Luhut merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali yang penerapannya berlangsung sepanjang 3-20 Juli 2021.

"Sebagai koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali dari lubuk hati paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Darurat Jawa-Bali ini masih belum optimal," ungkap dia dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Soal Vaksin Berbayar, Erick Thohir: Tidak Menggunakan Dana APBN

Ia memastikan, akan bekerja keras bersama jajaran menteri dan kepala lembaga terkait untuk menurunkan kasus Covid-19.

Saat ini, varian Delta yang tingkat penularannya 7 kali lebih tinggi dari varian lainnya, memang tengah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.

"Saya bersama jajaran dan menteri kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com