JAKARTA, KOMPAS.com - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia tahun ini akan sedikit lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan kebangkitan infeksi Covid-19 di negara-negara Asia.
Mengutip Reuters via Kontan.co.id, Selasa (20/7/2021), ADB mengatakan pemulihan sedang berlangsung di Asia mengacu pada 46 anggota ADB, termasuk China dan India.
Namun, pertumbuhan direvisi turun menjadi 7,2 persen dari 7,3 persen seperti yang diproyeksikan dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) yang dirilis pada bulan April lalu.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Jadi Tantangan Utama akibat Covid-19 Varian Delta
Sementara itu, ekonomi gabungan blok itu diproyeksikan tumbuh 5,4 persen tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan April sebesar 5,3 persen.
"Pemulihan Asia dan Pasifik dari pandemi Covid-19 terus berlanjut, meskipun jalannya tetap genting di tengah wabah baru, varian virus baru, dan peluncuran vaksin yang tidak merata," kata Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada.
Dalam suplemen ADO-nya, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk China pada 8,1 persen tahun ini dan 5,5 persen tahun depan.
Tetapi, mereka merevisi perkiraan pertumbuhan untuk India menjadi 10% tahun ini dan 7,5 persen tahun depan, dibandingkan dengan proyeksi April masing-masing 11 persen dan 7,0 persen.
Di Asia Tenggara, ADB sendiri merevisi perkiraan pertumbuhan tahun 2021 menjadi 4,1 persen dari 4,5 persen untuk Indonesia; 2,0 persen dari 3,0 persen untuk Thailand; 5,5 persen dari 6,0 persen untuk Malaysia; dan 5,8 persen dari 6,7 persen untuk Vietnam.
Meski demikian, mereka justru meningkatkan proyeksi pertumbuhan Singapura untuk tahun ini menjadi 6,3 persen dari yang sebelumnya sebesar 6,0 persen dan tetap mempertahankan prospek pertumbuhan untuk Filipina di 4,5 persen.
Baca juga: Efek PPKM Darurat, BI Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi Jadi 3,8 Persen
Untuk tahun 2022, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk sebagian besar ekonomi Asia Tenggara: 5,0 persen untuk Indonesia, 5,7 persen untuk Malaysia, 5,5 persen untuk Filipina, 4,1 persen untuk Singapura, dan 7,0 persen untuk Vietnam.
Tapi, mereka menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk Thailand menjadi 4,9 persen untuk tahun depan dari 4,5 persen.
“Di atas langkah-langkah penahanan dan vaksinasi, peremajaan kegiatan ekonomi secara bertahap dan strategis – misalnya, perdagangan, manufaktur, dan pariwisata – akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pemulihan itu hijau, inklusif, dan tangguh,” pungkas Sawada. (Adrianus Octaviano)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Covid-19 merebak, ADB pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia tahun 2021 jadi 7,2%
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.