Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Luhut, Alissa Wahid Sampaikan Pesan soal PPKM Darurat

Kompas.com - 20/07/2021, 14:25 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang akrab disapa Alissa Wahid buka suara terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.

Pernyataan Alissa Wahid disampaikan di hadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah diskusi virtual bersama relawan Covid-19 dan tokoh publik pada Senin (19/7/2021).

Alissa Wahid yang juga tokoh Gusdurian ini mula-mula mengomentari sikap Luhut pada saat menyampaikan evaluasi PPKM Darurat belum lama ini.

Baca juga: Pesan Penutup Luhut ketika Evaluasi PPKM Darurat: Jangan Kita Politisasi Ini

Ia turut menyampaikan apresiasi kepada Luhut atas permintaan maafnya beberapa hari lalu, terkait evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat yang dinilai belum maksimal menekan angka penularan Covid-19.

Menurut Alissa, permintaan maaf Luhut kepada masyarakat ini sangat bijak dan penting dilakukan seorang pejabat negara.

“Ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” kata putri dari Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur ini, dikutip dari keterangan resmi Kemenko Marves pada Selasa (20/7/2021).

Dia juga menambahkan, dalam menanggulangi pendemi Covid-19, utamanya pada PPKM Darurat ini, pelibatan tokoh publik dan tokoh agama sangatlah penting.

Baca juga: Alissa Wahid Ditunjuk Jadi Komisaris Independen Unilever

Hal tersebut perlu dilakukan guna mengajak masyarakat peduli dan mau mencegah penularan virus. Salah satu cara yang digalakkan pemerintah saat ini ialah vaksinasi secara menyeluruh.

“Usul kami pelibatan tokoh agama dan publik. Ini belum terlibat maksimal. Di kampung-kampung, pendekatan tokoh agama kepada masyarakat perlu dilakukan,” tambahnya.

Sementara itu, Luhut sendiri menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan dan perencaan dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan PPKM Darurat Darurat selalu melibatkan banyak pihak.

Stakeholder yang ahli di bidangnya masing-masing pasti dilibatkan, lanjut Luhut, tak terkecuali para akademisi dari berbagai kampus daerah di Indonesia.

“Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya,” beber Luhut.

Dia menegaskan bahwa dalam situasi saat ini, ada beberapa hal yang secara garis besar yang perlu diketahui dan dipahami oleh publik atau masyarakat luas.

Baca juga: Setelah Luhut, Kini Erick Thohir Minta Maaf Terkait Penanganan Covid-19

Pertama ialah terkait dengan penanganan di hulu, yakni diperlukannya dukungan masyarakat, dan hal ini menjadi kunci.

“Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com