Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPS Prediksi Panen Beras 33 Juta Ton, Kementan Dinilai Berhasil Jaga Keamanan Pangan

Kompas.com - 20/07/2021, 21:06 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Menteri Petanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berhasil menjaga keamanan dan mengendalikan situasi pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut tercermin dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang memprediksi hasil panen beras periode 2021 mencapai 33 juta ton. Lebih besar dari realisasi hasil panen tahun 2020 yang hanya 31,33 juta ton.

Dilaporkan pula, stok beras yang ada di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mencapai 1,39 juta ton yang terdiri dari 1,37 juta stok cadangan beras pemerintah dan 14.765 ton stok beras komersial.

Bahkan, selama pandemi pada triwulan II 2020, BPS mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 16,24 quarter on quarter (QoQ) dengan kenaikan nilai ekspor dari Januari hingga Desember sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp 451,77 triliun.

Kemudian, BPS juga mencatat, pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan I tahun 2021 mencapai 2,95 year on year (YoY).

Baca juga: Masuki Musim Kemarau, Kementan Imbau Petani di Sukabumi Mengikuti Asuransi

Adapun, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha petani (NTUP) pada Mei 2021mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan ini terjadi secara konsisten sejak Oktober 2020 hingga Mei 2021.

NTP Oktober 2020 sebesar 102,25, November 102,86, Desember 103,25, Januari 2021 sebesar 103,26, Februari 103,10, Maret 103,29, April 102,93, kemudian Mei mencapai 103,29 atau naik sebesar 0,44 persen.

Sementara itu, NTUP mengalami kenaikan yang konsisten sejak Oktober 2020. Pada bulan ini nilai NTUP sebesar 1002,42. Kemudian NTUP November 2020 (103,28), Desember 2020 (104,00).

Lalu NTUP Januari 2021(104,01), Februari 2021 (103,72), Maret 2021 (103,87), April 2021 (103,55), Mei 2021 mencapai 104,04 atau naik 0,48 persen.

BPS baru-baru ini juga melaporkan, nilai ekspor pertanian pada Juni 2021 mengalami kenaikan sebesar 33,04 persen month to month (MtoM) atau sebesar 15,19 persen secara (YoY).

Kenaikan nilai ekspor tersebut terjadi karena andil besar komoditas tanaman obat, aromatik, rempah, kopi dan sarang burung walet selama Juni 2021.

Baca juga: Realisasikan Pertanian 4.0, Kementan Buka Perbengkelan Alsintan di Parigi

BPS menyebutkan, secara nilai, ekspor pertanian mencapai 0,32 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Ekspor nonmigas ini secara nasional menyumbang 93,36 persen dari total nilai ekspor periode Juni 2021 yang mencapai 18,55 miliar dolar AS atau meningkat 9,52 persen.

Menteri Petanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sedang meninjau stok beras.DOK. Humas Kementerian Pertanian Menteri Petanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sedang meninjau stok beras.

Adapun secara kumulatif, ekspor nonmigas selama Januari hingga Juni 2021mengalami kenaikan 94,35 persen, di mana sektor pertanian mencapai 1,95 dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 14,05 persen.

Atas hasil kinerja baik tersebut, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria pun mengapresiasi Kementan.

“Jika dibanding sektor lain, sektor pertanian dapat menjadi penyelamat bagi pembangunan nasional,” ujar Arif dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (20/7/2021).

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com