Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Imbau Fintech Pakai Layanan Tanda Tangan Digital yang Diakui Pemerintah

Kompas.com - 21/07/2021, 16:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengimbau para pengguna layanan tanda tangan elektronik, termasuk fintech peer to peer lending, menggunakan layanan yang telah diakui oleh kementerian.

Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba mengatakan, pihaknya sudah mengakui tujuh Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSRE).

Dua di antaranya adalah PSRE berinduk, sebagai PSRE dengan persyaratan paling ketat.

Baca juga: Maraknya Penipuan Berkedok Investasi Fintech, Aftech Ingatkan Jaga Kerahasiaan Data Pribadi

"Kami berpesan bahwa pengguna layanan sertifikat elektronik tandatangan elektronik dan tandatangan digital, untuk menggunakan PSRE yang diakui Kemenkominfo," kata Mira dalam webinar, Rabu (21/7/2021).

Mira mengungkapkan, PSRE yang sudah diakui Kemenkominfo mampu menjamin validitas, karena dapat mencegah semakin maraknya penipuan daring dan transaksi lain yang merugikan masyarakat.

Apalagi, pemanfaatan sertifikasi elektronik yang memuat tandatangan digital merupakan solusi dari tantangan kegiatan transaksi daring.

"Transaksi daring membutuhkan rasa saling percaya antar pihak yang bertransaksi karena sifatnya yang nirbatas dan tidak bertatap muka," beber Mira.

Mira menambahkan, keberadaan PSRE di Indonesia berpotensi menjadi katalisator kegiatan transaksi digital, lantaran pentingnya tanda tangan di era disrupsi teknologi.

Baca juga: 5G Hadir di Indonesia, Bank dan Fintech Dinilai Perlu Waspadai Serangan Siber

Artinya, pengguna mau tidak mau perlu mengadopsi tanda tangan digital dalam layanannya.

Kemenkominfo mencatat, terjadi peningkatan sebesar 350 persen untuk permintaan tanda tangan digital oleh perusahaan pada awal masa pandemi Covid-19.

Lembaga riset bisnis Market and Market juga melaporkan, nilai pasar tanda tangan digital global mencapai 2,8 miliar dollar AS pada 2020, dan diproyeksi tumbuh 14,1 miliar dollar AS pada tahun 2026 dengan tingkat pertumbuhan majemuk sebesar 31 persen.

"Penerapan tanda tangan digital pun terus meningkat, di mana pada periode tahun 2018 hingga Juli 2020, terdapat lebih dari 2,58 juta sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh PSRE di Indonesia," tutur Mira.

Ia mengungkap, pelanggan yang mengakses layanan digital membutuhkan rasa percaya, rasa aman, dan rasa nyaman.

Baca juga: OJK: Fintech P2P Lending Memiliki Banyak Manfaat

Rasa percaya ini dapat ditingkatkan melalui inovasi tandatangan elektronik yang mampu memverifikasi dan menjamin validitas setiap pihak yang melakukan transaksi.

Pemerintah, kata Mira, merespons inovasi tersebut dengan mengatur payung hukum standar tandatangan elektronik sebagai fondasi tandatangan digital.

Aturan tersebut terdapat pada UU Informasi dan Transaksi Elektronik, serta regulasi pelaksananya yaitu peraturan tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik, dan Permen Kominfo Nomor 11 tahun 2018 tentang penyelenggaraan sertifikasi elektronik.

"Ke depan, pemanfaatan tandatangan digital secara luas, penting untuk akselerasi ekonomi digital di Indonesia. Melalui tandatangan digital yang terverifikasi, pemalsuan dan manipulasi dokumen di ranah digital dapat diminimalisasi," pungkas Mira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com