Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Semester I 2021, Defisit APBN Tembus Rp 283,2 Triliun

Kompas.com - 21/07/2021, 18:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, defisit APBN mencapai Rp 283,2 triliun hingga semester I 2021.

Defisit tersebut setara dengan 1,72 persen dari PDB, lebih tinggi dari defisit tahun lalu sebesar 1,67 persen dari PDB.

"Hingga semester I posisi Januari-Juni 2021, defisit APBN mencapai Rp 283,2 triliun tahun ini. Sesuai dengan UU APBN, target total defisit Rp 1.006,4 triliun atau 5,7 persen dari PDB," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN Kita, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: BUMN Disuntik APBN Rp 106 Triliun, Hutama Karya Dapat Paling Banyak

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, defisit anggaran terjadi lantaran belanja negara lebih besar dibanding pendapatan negara.

Meski, seluruh komponen pendapatan negara sudah berada pada zona hijau di semester I 2021.

Pendapatan Negara

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, pendapatan negara sampai semester I 2021 mencapai 886,9 triliun.

Angka ini tumbuh 9,1 persen atau 50,9 persen dari target APBN tahun 2021, sebesar Rp 1.743,6 triliun.

"Kalau dibanding tahun lalu, bulan Juni yang lalu bahkan mengalami kontraksi -9,7 persen, tahun ini tumbuh 9,7 persen. Ini rebound pembalikan yang kuat. Ini tercermin di semua (sektor) pendapatan," beber Sri Mulyani.

Penerimaan negara dari sisi pajak sudah mencapai 557,8 triliun atau 45,4 persen dari target UU APBN 2021 sebesar Rp 1.228,6 triliun.

Baca juga: Sah, Rp 106 Triliun Uang APBN untuk Suntik BUMN

Pajak tersebut meningkat 4,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu -12 persen.

Penerimaan bea dan cukai juga meningkat 31,1 persen mencapai Rp 122,2 triliun. Capaian ini sudah 56,9 persen dari pagu anggaran Rp 215 triliun.

Pertumbuhan bea dan cukai ini lebih kuat dibanding tahun lalu, yang hanya 8,8 persen.

Sementara PNBP meningkat 11,4 persen mencapai Rp 206,9 triliun. Angka ini sudah 69,4 persen dari pagu Rp 299,1 triliun.

"PNBP naik karena kenaikan beberapa pos termasuk harga komoditas. Naik 11,4 persen dibanding -11,2 tahun lalu. Dari sisi post pendapatan negara, APBN kita sebetulnya sudah menunjukkan suatu tren hijau yang sangat solid," ungkap Sri Mulyani.

Baca juga: Soal Vaksin Berbayar, Erick Thohir: Tidak Menggunakan Dana APBN

Belanja Negara

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkap, belanja negara hingga semester I 2021 dipakai untuk mendongkrak ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com