Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Sebulan Meninggal, Jenazah WNI ABK Kapal China Akhirnya Dipulangkan

Kompas.com - 22/07/2021, 10:57 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal berbendera China akhirnya berhasil dipulangkan setelah hampir sebulan meninggal dunia.

Upaya pemulangan jenazah WNI bernama Riki Ansiah Samosir ini melalui proses panjang sebelum akhirnya Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sukses melakukan evakuasi.

Sebelum meninggal, Riki Ansiah Samosir bekerja sebagai ABK kapal China bernama Taihong 6. Jenazahnya dievakuasi ke Indonesia pada Rabu (21/7/2021) kemarin oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban.

Baca juga: KKP Kerahkan Kapal Pengawas untuk Evakuasi Korban Kapal Nelayan di Kalbar

Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian menjelaskan detik-detik proses pemulangan jenazah Riki Ansiah Samosir.

Dia mengungkapkan, pihaknya mendapat tembusan surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) perihal permohonan bantuan repatriasi jenazah WNI atas nama Riki Ansiah Samosir pada hari raya Idul Adha.

Repatriasi jenazah WNI ABK kapal China tersebut bisa dilakukan melalui jalur laut di perairan Batam. Lokasi penjemputan jenazah tersebut disepakati melalui proses panjang.

Baca juga: Pengusaha Kapal Keluhkan Gangguan Sistem Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok

“Kemudian kami berkoordinasi dengan Basarnas Pusat dan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) terkait evakuasi jenazah ABK kapal berkebangsaan WNI tersebut,” ungkap Handry Sulfian dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).

“Atas instruksi Direktur KPLP Ahmad kami juga berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait di Kepulauan Riau,” sambungnya.

Dalam proses evakuasi, Kepala Subsie Operasi diperintahkan langsung untuk mengerahkan kapal patroli KN Kalimasadha P115 beserta kru untuk menuju lokasi penjemputan jenazah di Perairan Batu Ampar.

Pada pukul 18.30 WIB, kapal patroli KN Kalimasadha P115 merapat di lambung kiri kapal Taixiang 6 pada posisi 01 10. 381 N/103 58.838 E dan melakukan proses evakuasi jenazah ke KN Kalimasadha P115.

Proses tersebut berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan tepat pukul 19.00 WIB kapal patroli KN Kalimasadha P115 mengangkat jangkar dari kapal Taixiang 6.

Tepat pukul 19.30 WIB kapal patroli KN Kalimasadha P115 akhirnya sandar di Pelabuhan Batu Ampar dan Jenazah diangkut menggunakan ambulans dari Polresta Barelang untuk ditangani lebih lanjut.

"Kegiatan ini tidak akan berhasil bila tidak adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait di lapangan yaitu KSOP khusus Batam, Polair Baharkam dan Batam, Inafis Polresta Barelang, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas dan Imigrasi," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan Harian Kompas edisi 16 Juli 2021, Riki Ansiah Samosir (29) merupakan ABK kapal China asal Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Baca juga: Kapal Produksi Timah Dirusak Sekelompok Orang, Perusahaan Tempuh Jalur Hukum

Ia tak kunjung dipulangkan usai diketahui meninggal dunia. Bahkan, perusahaan sempat meminta kepada keluarga agar jenazah dilarung, tetapi keluarga menolak dan meminta jenazah dipulangkan.

”Sudah dua tahun Riki bekerja di kapal itu, tetapi tidak bisa memberi kabar apa pun karena tidak ada sarana komunikasi. Tiba-tiba kami mendapat kabar dari perusahaan dia sudah meninggal,” kata Yusna Samosir, kakak kandung Riki di Pematang Siantar, saat dihubungi dari Medan, Jumat (16/7/2021).

Awalnya perusahaan meminta agar jenazah Riki dilarung. Namun, karena keluarga tidak setuju, perusahaan sepakat akan memulangkan jenazah Riki melalui Kota Batam, Kepulauan Riau.

Yusna menuturkan, keluarga pertama kali mendapat informasi Riki telah meninggal pada Selasa (29/6/2021) dari perwakilan perusahaan, Jhony Albert Situmeang.

Awalnya, Jhony memberitahukan lewat telepon. Lalu ia menjelaskan kronologi mulai dari Riki sakit, penanganan yang telah dilakukan di kapal, hingga akhirnya meninggal. Ia juga mengirimkan foto-foto jenazah Riki lewat aplikasi pesan Whatsapp.

Melalui pesan itu, Jhony menjelaskan, Riki mulai sakit pada 21 Juni dengan gejala antara lain demam, sakit di dada, bengkak pada kedua kaki. Riki kemudian dikirim dari Kapal Taihong 6 menuju kapal Taixiang 11 agar dibawa ke darat untuk perawatan medis.

Kondisi Riki menurun pada Senin (28/6/2021). Ia disebut tidak bisa buang air kecil, sesak napas, dan akhirnya meninggal.

”Perwakilan perusahaan sempat menyebut kapal mereka sudah berada di Somalia lalu di Afrika. Namun, kemarin mereka menyebut sedang di perairan Singapura,” kata Yusna.

Perwakilan perusahaan menyebut mereka tidak bisa bersandar di Singapura karena pandemi Covid-19. Mereka juga tidak mau bersandar di Batam karena risiko Covid-19. Mereka pun sepakat agar jenazah Riki dijemput kapal Indonesia di perairan Batam.

Baca juga: Kemenhub Sulap Kapal Pelni Jadi Tempat Isolasi Apung

Yusna mengatakan, Riki berangkat dari Pematang Siantar ke Jakarta pada Juni 2019 karena ada tawaran bekerja di kapal. Perusahaan penyalur tenaga kerja pertama yang merekrutnya pun tidak memberi kejelasan sehingga ia berganti perusahaan.

Setelah beberapa bulan di Jakarta dan mengikuti pelatihan, ia menelepon keluarga pada Oktober 2019 dan memberitahukan akan bekerja di kapal China.

“Itu komunikasi kami terakhir. Dia tidak bisa dihubungi lagi sampai akhirnya kami mendapat informasi dia meninggal. Saat ibu kami meninggal, kami juga tidak bisa memberitahunya,” kata Yusna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com