Sebab, program itu akan membentuk ekosistem laptop mulai dari kekayaan intelektual, komponen utama, hingga produk pendukung produksi laptop dalam negeri.
Adapun engineering center untuk laptop ini bertujuan untuk pengembangan industri laptop, handphone, komputer tablet dan genggam, serta produk semikonduktor.
"Saat ini laptop yang bisa dirakit dalam negeri bisa sampai 400.000 unit, dan tentu kami akan terus memperluas pangsa pasar ini," kata Agus.
Baca juga: Dirut Indofarma: Baru 31 Persen Alat Kesehatan Diproduksi di Dalam Negeri, Sisanya Impor
Selain itu, upaya yang dilakukan Kemenperin untuk meningkatkan produksi laptop lokal adalah membuat program substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022.
Salah satu kebijakan program ini yakni penerapan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) secara tegas dan konsisten.
Ia bilang, untuk mencapai target subtitusi impor itu akan dilakukan dengan mendorong investasi dan peningkatan utilisasi industri.
Adapun pada 2020 utilisasi industri pengolahan masih 60 persen, yang diharapkan pada 2022 bisa mencapai 85 persen.
"Karena kami lihat utilisasi dengan perusahaan-perusahaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam negeri itu masih rendah. Maka apabila penerapan P3DN ini bisa tegas dan konsisten, akan membantu program substitusi impor 35 persen di 2022," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.