Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Tekan Impor, Beli Laptop Lokal hingga Dukung Pengembangan Laptop Merah Putih

Kompas.com - 23/07/2021, 09:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Luhut mengatakan, ITB, ITS, dan UGM telah membentuk konsorsium dan menjalin kerja sama dengan industri TIK dalam negeri untuk memproduksi tablet dan laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu.

Dia pun berharap, laptop buatan anak negeri tersebut bisa segera diproduksi dan dipasarkan secara komersial, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Terlebih dalam pengadaan barang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di mana pemerintah telah memiliki anggaran khsusus pengadaan produk TIK lokal, termasuk laptop.

"Jadi dengan di zamannya Pak Nadiem (Mendikbudristek), akan elok kalau ini (laptop Merah Putih) sudah bisa diluncurkan, karena ada penugasan pembelian produk TIK mencapai Rp 17 triliun selama beberapa tahun. Saya kira kita sudah bisa bangun industri sendiri," ungkap Luhut.

Baca juga: Kurangi Ketergantungan Impor, Indonesia Bikin Laptop Merah Putih

Menurut dia, kemampuan produksi Indonesia akan produk TIK harus terus ditingkatkan, terlebih mengingat masa pandemi membuat penggunaan produk TIK melonjak tinggi. Oleh sebab itu, peluang ini pun harus dimanfaatkan dengan baik.

"Justru momen sekarang kita lagi seperti ini, itu kita harus betul-betul dorong, jadi tidak boleh impor-impor padahal kita bisa produksi sendiri," kata Luhut.

Kemenperin dorong industri produksi laptop

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, nilai impor produk laptop oleh Indonesia rata-rata dalam 5 tahun terakhir atau pada 2016-2020 mencapai 1 miliar dollar AS.

Adapun permintaan produk laptop di Indonesia mencapai 3 juta unit per tahun. Sayangnya, pangsa pasar produk laptop lokal hanya 5 persen, selebihnya 95 persen dikuasai oleh produk impor.

"Jadi dari 3 juta itu masih 95 persen impor dan baru 5 persen untuk produk laptop dalam negeri. Tentu ini yang akan jadi perhatian kita agar terus mendorong produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negera sendiri," ujar Agus.

Baca juga: Kemenperin Inisiasi Engineering Center untuk Laptop, Apa Manfaatnya?

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah tengah berupaya meningkatkan penggunaan laptop buatan lokal dalam belanja barang dan jasa pemerintah.

Di samping pula, mendorong pengembangan industri laptop di Indonesia.

Agus menjelaskan, saat ini memang laptop dalam negeri masih berbentuk rakitan, sehingga masih ada komponen yang mesti di impor.

Maka, untuk menciptakan ekosistem industri laptop yang lebih baik, Kemenperin membentuk engineering center untuk laptop.

Lewat program ini diharapkan akan meningkatkan produksi laptop dalam negeri, termasuk pula komponen-komponennya.

Baca juga: Banyak Keputusan Penting Sri Mulyani Lahir dari Laptop!

Sebab program itu akan membentuk ekosistem laptop mulai dari kekayaan intelektual, komponen utama, hingga produk pendukung produksi laptop dalam negeri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com