"Engineering center untuk laptop bertujuan untuk pengembangan industri laptop, handphone, komputer tablet dan genggam. Serta pengambangan semikonduktor yang akan menjadi produk strategis di masa depan terutama di era industri 4.0," jelas Agus.
Selain itu, upaya yang dilakukan Kemenperin untuk meningkatkan produksi laptop lokal adalah membuat program substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022.
Salah satu kebijakan program ini yakni penerapan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) secara tegas dan konsisten.
Agus bilang, untuk mencapai target subtitusi impor itu akan dilakukan dengan mendorong investasi dan peningkatan utilisasi industri.
Baca juga: Luhut: Tidak Boleh Mengimpor-impor, kalau Bisa Produksi Sendiri
Adapun pada 2020 utilisasi industri pengolahan masih 60 persen, yang diharapkan pada 2022 bisa mencapai 85 persen.
"Karena kami lihat utilisasi dengan perusahaan-perusahaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam negeri itu masih rendah. Maka apabila penerapan P3DN ini bisa tegas dan konsisten, akan membantu program substitusi impor 35 persen di 2022," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.