Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alibaba dan Tencent Didenda Regulator karena Tuduhan Eksploitasi Anak

Kompas.com - 23/07/2021, 16:28 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


BEIJING, KOMPAS.com - Pengawas dunia maya China telah mendenda dan memberi peringatan kepada beberapa raksasa teknologi China, beberapa di antaranya yakni Alibaba dan Tencent.

Dilansir dari Financial Times, Jumat (23/7/2021), Alibaba dan Tencent didenda oleh regulator China atas dugaan konten ekplisit seksual dan eksploitasi anak.

Administrasi Cyberspace China (CAC) telah memanggih pejabat tinggi dari grup e-commerce Alibaba, Taobao, serta platform pesan singkat milik Tencent, QQ, serta platform sosial media terbesar China, Sina Weibo, hingga perusahaan video singkat Kuaishou dan platform fashion Xiaohongshu terkait dugaan penggunaan konten eksplisit dan eksploitasi anak tersebut.

Baca juga: SoftBank dan Alibaba Jadi Pemilik Saham Terbesar di GoTo

Langkah yang diambil regulator menandai babak baru ketegangan antara pemerintah China dengan perusahaan teknologi setempat.

Sektor teknologi beberapa waktu terakhir tengah diawasi secara ketat oleh pemerintah setempat akibat perubahan undang-ndang terkait data dan monopoli di Beijing.

Ketika dipanggil, para perusahaan tersebut diberi pengertian bahwa anak di bawah usia 16 tahun dilarang untuk tampil dalam sebuah video streaming.

Mereka juga diberi peringatan untuk menghapus video animasi dengan karakter terbuka, memiliki plot erotis dan vulgar, serta adegan yang menunjukkan darah serta perilaku berbahaya.

Baca juga: Perang Teknologi dengan AS, Tencent Suntik Modal Rp 3,84 Triliun ke Startup China

Pihak CAC pun memperingatkan akan melakukan pendekatan dengan tanpa menolerir serta meningkatkan hukuman bagi pelanggar aturan tersebut.

Setelah pengumuman dari CAC tersebut, harga saham Tencent, Alibaba, dan Kuaishou merosot di bursa saham Hong Kong.

Langkah CAC dalam menangani konten eksplisit merupakan tindak lanjut dari maraknya kekhawatiran masyarakat dan permintaan dari beberapa media pemerintah China untuk menindak eksploitasi remaja di platform online.

Sebelumnya, The People's Daily, surat kabar milik Partai Komunis hina, pada Maret lalu mengritisi platform online yang dinilai kurang pengawasan dalam konten-konten yang dibuat.

Hal tersebut dinilai membuka pintu bagi siaran langsung yang berisi pornografi dan kekerasan.

"Platform yang digunakan mendapatkan banyak uang, namun penduduk muda menderita," tulis surat kabar tersebut.

Baca juga: Alibaba Didenda Pemerintah China, Kekayaan Jack Ma Malah Melonjak Rp 33,35 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com