Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Risiko Melunasi Utang Lebih Cepat Tanpa Rencana Keuangan

Kompas.com - 24/07/2021, 07:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Utang membuat hidup diselimuti perasaan resah dan gundah gulana. Tidur tidak nyenyak, karena takut ditagih debt collector.

Agar kamu terbebas dari kekhawatiran tersebut, solusinya melunasi utang secepat mungkin. Tentunya dengan cara yang benar.

Namun kamu perlu tahu, melunasi utang dalam waktu cepat atau lebih awal pasti menimbulkan risiko terhadap keuanganmu. Terlebih tanpa ada perencanaan keuangan yang jelas.

Apa saja risiko tersebut? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Mengganggu anggaran belanja

Ketika kamu melunasi utang, ini dapat mengganggu anggaran belanja. Terlebih jika kamu tidak mengalokasikan uang untuk membayar utang karena gaji pas-pasan atau sedang mengalami musibah kena pemotongan gaji di masa pandemi.

Baca juga: Indonesia Bikin Laptop Merah Putih, Berapa Besar Kandungan Lokalnya?

Akibatnya, anggaran belanja yang jadi korban. Menggunakan sebagian dana untuk melunasi utang. Misalnya gaji Rp 1,5 juta, seluruhnya untuk belanja atau kebutuhan sehari-hari. Sementara sisa utang Rp 1 juta.

Kamu ingin melunasinya agar tidak ada beban keuangan lagi di bulan depan, mengingat pandemi belum usai. Akhirnya, dilunasi walaupun anggaran belanja berkurang.

Setelah utang lunas, kamu harus bertahan hidup selama sebulan dengan uang Rp 500.000. Sanggup? Harus bisa. Selain berhemat, kamu bisa kerja sampingan untuk mendapat penghasilan tambahan.

2. Pengeluaran tambah besar

Semakin banyak utang yang mesti dilunasi, semakin banyak pula uang yang harus dikeluarkan. Kondisi ini sebenarnya tak jadi masalah jika kamu memiliki kemampuan bayar atau penghasilanmu cukup untuk membayar utang.

Hal yang bikin pusing adalah ketika utang banyak, tetapi gaji kecil. Misalnya gaji cuma Rp 4 juta, punya utang kartu kredit Rp 1 juta dan pinjaman online Rp 1,5 juta

Sementara kalau dihitung, batas ideal utang sebesar 30 persen dari gaji. Itu berarti Rp 1,2 juta. Namun kamu punya total utang Rp 2,5 juta atau sudah melebihi 50 persen dari gaji.

Apabila kamu melunasinya di bulan ini, pengeluaranmu untuk bayar utang tambah besar. Sebab, bulan-bulan biasanya kamu membayar utang dengan mencicil, tetapi sekarang dilunasi.

Sebetulnya kamu bisa menyiasati agar pengeluaran tidak terlalu membengkak. Lunasi saja utang yang bunganya paling besar terlebih dahulu, seperti pinjaman online. Untuk tagihan kartu kredit, gunakan minimum payment sebesar 10 persen dari tagihan.

Kamu dapat melunasi utang kartu kredit sisa dari tagihan, beserta bunganya, ditambah tagihan berikutnya pada bulan depan. Jika utang sudah lunas, sebaiknya tahan dulu untuk tidak menggunakan kartu kredit maupun pinjaman online.

Baca Juga: Tiba-tiba Dapat Transferan Duit dari Pinjol Ilegal Tanpa Pengajuan? Ini yang Harus Dilakukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com