Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Belajar dari Ajisaicraftshop, Toko Suvenir Asal Surakarta yang Merambah Pasar Singapura

Kompas.com - 24/07/2021, 15:26 WIB
Alek Kurniawan,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berawal dari kebingungan istrinya mencari kado untuk teman pada 2017, Hartono kini memiliki bisnis suvenir yang cukup sukses.

Pada masa itu, Hartono menyadari bahwa suvenir punya potensi pasar dan permintaan yang tinggi. Namun, ketersediaannya belum banyak. Hal itulah yang menginspirasi Hartono membangun bisnis suvenir dengan nama Ajisaicraftshop.

Awalnya, Hartono hanya fokus menjual suvenir karangan bunga dan aksesori pendukung. Sebab, ia merasa bahwa produk karangan bunga memiliki potensi pasar yang besar, terutama di kalangan anak muda.

Kala itu, semua produk milik Hartono hanya dijual secara offline, dari kampus ke kampus. Skala penjualannya pun masih dalam lingkup lokal, terutama pada momen wisuda dan acara-acara yang diadakan oleh mahasiswa.

Baca juga: Dorong Digitalisasi, Teten Gandeng Shopee Gelar Live Shopping Produk UKM

Sampai akhirnya, Hartono membuat akun Instagram untuk membantu menjual produknya secara online.

Setelah beberapa waktu menjual produknya di Instagram, Hartono mulai menjual produknya di e-commerce Shopee pada 2018. Hal itu ia lakukan demi memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia.

Namun, pada saat itu, berjualan di Shopee belum menjadi fokus Hartono. Pasalnya, ia hanya menggunakan Shopee untuk sedikit menambah penjualan produknya.

Seiring berjalannya waktu, Hartono melihat bahwa menjual produknya di Shopee lebih menarik, aman, dan bisa menjangkau pasar lebih luas. Selain itu, Shopee juga memberkan dukungan pemasaran.

Baca juga: Kampanye Shopee Dari Rumah Bantu Masyarakat Penuhi Kebutuhan Selama PPKM Darurat

Bersama Shopee, proses pengiriman kepada konsumen menjadi lebih mudah dan tidak perlu dikerjakan secara manual. Sejak saat itu, penjualan karangan bunga milik Hartono hanya difokuskan di Shopee.

Menurutnya, setelah berjualan di Shopee, penjualan produknya terus meningkat karena marketplace itu memiliki banyak pengguna yang dapat membantu menaikkan penjualan produknya. Bahkan, ia sampai harus menambah jumlah karyawannya tiga kali lipat guna menunjang permintaan pembeli.

Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, Hartono mengaku bahwa terjadi beberapa perubahan dalam bisnisnya. Pesanannya sedikit lebih sepi karena pandemi. Namun, karena dibantu oleh Shopee, Ajisaicraftshop berhasil bangkit kembali.

Karyawan Ajisaicraftshop.DOK. Ajisaicraftshop Karyawan Ajisaicraftshop.

Cerita sukses Ajisaicraftshop

Banyak perkembangan yang terjadi setelah Hartono memfokuskan penjualan produknya di Shopee. Pasalnya, Shopee memberikan banyak bantuan dan turut menopang peningkatan penjualan Ajisaicraftshop.

“Program gratis ongkos kirim (ongkir) berdampak sangat signifikan. Demikian juga iklan, promo flash sale, dan kampanye-kampanye Shopee lain, turut mendongkrak penjualan produk hingga 600 pesanan dalam sebulan,” kata Hartono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Selain membantu dari sisi penjualan, Hartono berterima kasih kepada Shopee karena telah memberikan pendampingan penuh bagi para penjual. Jadi, penjual dapat terus belajar dan berkembang mengikuti perubahan zaman, khususnya berjualan secara online.

Baca juga: Ramai soal SPayLater Shopee, Apa Itu dan Bagaimana Mekanisme Selengkapnya?

“Fitur-fitur yang tersedia di Shopee juga membantu penjualan produk, seperti Shopee Live dan Shopee Feed,” kata Hartono.

Ajisaicraftshop merupakan salah satu contoh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Surakarta, Jawa Tengah, yang merasakan manfaat Shopee melalui Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo.

Kampus tersebut diresmikan oleh Shopee bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming pada 18 Mei 2021.

Di Kampus UMKM Shopee Ekspor, Hartono mendapatkan pendampingan dan berbagai pelatihan dengan materi-materi yang menarik sebagai penunjang dalam mengoptimalkan tokonya di Shopee.

Hartono berpendapat bahwa program tersebut sangat membantu. Sebab, tips dan trik yang dibagikan relevan dan dapat langsung diimplementasikan. Utamanya, materi seperti optimasi iklan yang secara detail meliputi cara menggunakan iklan serta menganalisis performa iklan tersebut.

Baca juga: Tegas, Shopee Tarik 500 Lebih Produk Kesehatan yang Ketahuan Langgar Regulasi

“Saya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan di Kampus UMKM Shopee Ekspor secara offline sebelum adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pelatihan yang diberikan membantu kami, para penjual untuk membangun bisnis,” ujar Hartono.

Tidak hanya itu, lanjutnya, fasilitas dan layanan yang diberikan juga sangat membantu. Misalnya, jika ada penjual yang memerlukan kebutuhan foto produk, terdapat pojok foto dengan pencahayaan baik yang bisa dimanfaatkan.

“Pelatihan offline, terutama untuk penjual baru juga membantu kami lebih memahami materi karena ada kemudahan untuk bertanya secara langsung. Saya melihat penjual yang bergabung untuk mengikuti pelatihan sangat antusias. Banyak yang belum pernah mengenal berjualan online, kini mereka menjadi lebih tertarik untuk belajar,” jelas Hartono.

Karangan bunga buatan Ajisaicraftshop kini sudah dijual di Singapura.DOK. Ajisaicraftshop Karangan bunga buatan Ajisaicraftshop kini sudah dijual di Singapura.

Manfaat program Ekspor Shopee

Hartono merasakan manfaat nyata program ekspor yang diselenggarakan Shopee. Setelah mengikuti program tersebut, Hartono mendapatkan pesanan ekspor pertamanya pada 2020. Hingga saat ini, Ajisaicraftshop sudah berhasil mengekspor produknya ke Singapura.

Hartono pun semakin tertantang dengan adanya program Ekspor Shopee. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik agar produknya disukai oleh pengguna Shopee di dalam dan luar negeri dalam hal desain maupun durabilitas.

Dengan kemudahan yang diberikan oleh Shopee dalam membantu mengekspor produk, Hartono berharap kesempatan ini dapat menumbuhkan penjualannya secara keseluruhan.

Baca juga: Manfaatkan Shopee, Mitraanda88 Wujudkan Mimpi Jangkau Pasar Mancanegara

“Ekspor bersama Shopee prosesnya sangat mudah. Kami tidak perlu repot untuk mengurus berbagai dokumen. Pengiriman produknya mudah. Kami hanya mengirimkan produk ke Gudang Ekspor Shopee yang ada di Jakarta. Lalu, Shopee akan membantu mengirimkannya ke negara tujuan,” kata Hartono.

Selain itu, dirinya juga antusias karena produk yang diekspor tidak harus dalam jumlah besar.

“Di Shopee, setiap ada pesanan yang masuk dari luar negeri, bisa langsung diproses dari sisi saya dan dikirimkan secara ritel,” ujarnya.

Kemudahan yang dirasakan Hartono tersebut sejalan dengan komitmen Shopee dalam membawa produk lokal menuju global melalui berbagai kolaborasi yang dilakukan. Tujuannya, untuk mewujudkan 10.000 eksportir asal Surakarta pada akhir 2021.

Selain itu, Shopee juga berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor, asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga 2030.

Baca juga: Unilever Indonesia dan Shopee Dorong Konsumen Terapkan Eco Lifestyle

Program yang dimulai sejak awal Maret 2021 itu juga didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendagri).

Ke depan, Hartono berharap ia dapat terus menambah penjualan dengan berinovasi. Dengan begitu, ia dapat memenuhi permintaan pasar ekspor sambil terus mencari tahu minat masing-masing pasar di luar negeri.

Seiring dengan bertambahnya penjualan, Hartono juga berharap bisa terus menciptakan lapangan kerja bagi warga di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com