Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Hobi Berkebun untuk Anak-anak hingga Lansia

Kompas.com - 26/07/2021, 18:29 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Berkebun jadi salah satu hobi yang makin populer, terutama di masa pandemi Covid-19.

Mengisi waktu luang bersama keluarga dengan berkebun tentunya jadi pilihan kegiatan yang mengasyikkan. Apalagi kegiatan ini juga bisa diikuti oleh anak-anak bahkan lansia.

Melibatkan anak-anak dan lansia dalam kegiatan berkebun ternyata memberikan banyak manfaat untuk mereka.

Selain dapat dijadikan sebagai hobi, kegiatan yang satu ini juga jadi pengingat kita untuk selalu mencintai dan memelihara alam.

Berikut 3 konten menarik di Kompasiana tentang berkebun dan manfaatnya.

1. Manfaat Berkebun di Rumah untuk Anak-anak Kita

Jika Anda adalah orangtua yang sedang mencari alternatif kegiatan untuk anak-anak di rumah, berkebun mungkin dapat dipertimbangkan.

Melalui kegiatan berkebun orangtua tak hanya membuat waktu luang menjadi berharga, namun juga sekaligus dapat melatih sensor motorik dan sikap ketelatenan anak.

Selain manfaat di atas, Kompasianer Adrian Chandra Faradhipta menjelaskan 5 manfaat lainnya yang bisa didapatkan anak-anak saat ikut serta membantu orangtuanya bercocok tanam atau berkebun. (Baca selengkapnya)

2. Manfaat Berkebun bagi Para Lansia

Bagi para lansia atau mereka yang sudah masa purna tugas, kehidupan sehari-hari di rumah akan lebih menyenangkan jika diselingi dengan melakukan kegiatan berkebun.

Menurut Kompasianer Ari Budiyanti kegiatan berkebun asalkan dilakukan dengan batasan yang wajar dapat berguna untuk menjaga kesehatan.

Manfaat lain yang bisa diperoleh lansia yang hobi berkebun adalah bisa membuat pikiran menjadi rileks dan terhindar dari stres.

"Menjaga kesehatan kita pribadi memang penting dan harus. Memperhatikan kesehatan lansia atau orang-orang lanjut usia di sekitar kita juga tidak kalah penting," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Berkebun Butuh Komitmen, Bukan Melihat Hasilnya Dahulu

Salah satunya manfaat dari berkebun adalah kita bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan sendiri, terutama ketika harganya sedang naik dipasaran.

Namun, bagi orang yang memang menjadikan berkebun sebagai pekerjaan, harga pasaran inilah yang kerap kali memengaruhi mudahnya pekebun atau petani mengganti tanaman mereka dengan tanaman lain yang mempunyai suatu harga jual yang tinggi.

Kompasianer Heri Bertus A Toupa dalam artikelnya mengurai pengalaman serupa.

Menurutnya bisa dijadikan pelajaran untuk tidak mudah terpengaruh dengan naiknya harga pasaran suatu tanaman yang membuat kita pada akhirnya jadi tidak bisa komitmen dalam bercocok tanam.

Padahal sebenarnya komitmen, pantang menyerah, dan tidak ikut arus dalam berkebun jadi kunci yang akan menjadikan kita sukses dalam berkebun.

"Jangan mengkhayalkan hasil atau untungnya terlebih dahulu, tetapi ikuti saja prosesnya dan berkebun dengan senang hati," tulisnya. (Baca selengkapnya) | (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com