Tentu saja tidak ada pihak manapun yang ingin mengalami kerugian sebesar itu. Jadi, biarpun harus menerima konsekuensi negatif seperti minimnya jumlah penonton dan hengkangnya beberapa sponsor, Olimpiade Tokyo mesti tetap diadakan dengan harapan kerugian yang dialami tidak terlalu besar.
Menurut Kompasianer Adica Wirawan, dalam investasi saham, upaya yang dilakukan oleh Komite Olimpiade tersebut bisa diibaratkan sebagai cut loss.
Cut loss adalah strategi memangkas kerugian terhadap investasi yang buruk. Tujuannya jelas, agar modal yang dikeluarkan dalam sebuah investasi tidak habis sama sekali dan sisanya masih bisa dipergunakan untuk ditanamkan ke dalam investasi lainnya. (Baca selengkapnya)
3. Kesetaraan dalam Olimpiade, Membawa Impian Disabilitas Semakin Didengar Dunia
Olimpiade 2020 di Jepang bukan saja mengenai adu gengsi antarnegara meraih medali, melainkan sebuah mimpi dan keinginan untuk melebur persatuan dunia lewat olahraga.
Kompasianer Christie Damayanti berpendapat konsep dan visi Olimpiade tentang kesetaraan, tentu saja memberikan dampak bagi disabilitas. Pasalnya inti dari kesetaraan itu sendiri membawa keinginan para disabilitas untuk bisa berkarya bersama dengan mereka yang sehat dan non-disabilitas.
Selain itu, menurutnya, pada Olimpiade kali ini yang memang membawa visi tersebut tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempaatan untuk bisa melayani kaum disabilitas yang terbaik.
"Dari atlet-atlet di Paralimpiadenya, maupun penontonnya, supaya impian mereka untuk didengar dunia, semakin menjadi kenyataan," tulisnya. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.