Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Model Bisnis Kekinian dan Cara Memulainya

Kompas.com - 28/07/2021, 09:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Model bisnis terus bekembang dan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini. Adapun model bisnis yang kini banyak ditekuni tidak lagi berorientasi 100 persen pada profit, namun lebih memberikan dampak terhadap sosial dan lingkungan.

CEO dan Co-Founder Burgreens and Green Rebel Helga Angelina mengungkapkan, model bisnis yang memiliki dampak terhadap sosial dan lingkungan (impact business) pada dasarnya mengolah profit secara langsung ke program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kalau jaman dahulu bisnis konvensional adalah bisnis yang bertujuan mencari uang, model impact bisnis itu kalau ada profit disisihkan sebagaian untuk CSR, atau dengan kata lain dalam keuntungan operasional saat menjual produk, dampak pada lingkungan dan sosial tercipta,” kata Helga dalam acara virtual Pasar Sakti, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bergantung pada Periode PPKM Level 4

Saat ini model bisnis tersebut tengah digandrungi para entrepreneur muda. Selain bentuk inovasi dari segi bisnis, model bisnis seperti ini menarik karena memiliki misi positif di dalamnya. Adapun cara untuk mengukur kesuksesan dalam model bisnis impact adalah dengan melihat eberapa besar dampak positifnya pada lingkungan.

“Cara mengukur sukses itu dengan mengukur manfaat untuk orang lain, baik konsumen atau tim yang bekerja dlm perusahaan. Apakah dampak yang kita create lebih banyak positifnya ke lingkungan daripada negatifnya,” ungkap Helga.

Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulai model impact bisnis masa kini meliputi:

1. Alasan menjalani bisnis

Hal pertama untuk memulai bisnis, adalah berasal dari dalam diri sendiri. Anda tentunya harus memiliki alasan memulai bisnis Anda, sektor apa yang dituju, dan mengapa memilih bisnis tersebut. Ini penting sebelum Anda memulai membentuk misi perusahaan.

2. Tim yang memiliki skill

Menurut Helga, banyak bisnis sukses karena memiliki tim yang kuat, misalkan saja memiliki Co-Founder. Melalui dukungan tim yang kuat, tentunya perjalanan bisnis dan misi dari bisnis akan terjapai.

“Saya rekomendasikan banyak bisnis yang punya good change of success saat founder-nya memiliki Co-Founder. Karena kita dalam proses perjalanan bisnis itu up and down, dan dengan memiliki partner yang inline dengan misi perusahaan dan punya skill itu penting banget,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com