Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Tips Investasi bagi Milenial

Kompas.com - 28/07/2021, 16:57 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 mendorong percepatan digital di berbagai sektor, tak terkecuali sektor finansial.

Banyaknya jumlah milenial yang melek digital, nyatanya tidak diimbangi dengan pengetahuan atau literasi keuangan yang mencukupi, sehingga tidak dapat memitigasi risiko dengan baik.

“Milenial itu adalah critical economy, kalau anak muda tidak punya literiasi keuangan, masa depan akan mengkhawatirkan. Mahasiswa juga belum ‘ngeh’ bagaimana caranya berinvestasi, dan belum optimal,” ujar Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan secara virtual, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Apa Itu Spekulasi dan Bedanya dengan Investasi?

Dia bilang, saat ini banyak milenial cenderung lebih memilih untuk memanfaatkan uang yang dimiliki untuk kesenangan, tetapi lupa untuk menabung dan berinvestasi.

“Anak muda juga rentan finansial, kegalauan-kegalauan ketika pandemic, karena mereka masih mudah menggunakan uang untuk kesenangan dibandingkan dengan nabung atau invstasi,” jelas dia.

Nah, untuk memudahkan milenial berinvestasi, Junanto membagikan 4 tips berinvestasi untuk pemula :

1. Memahami kondisi keuangan

Junanto mengungkapkan, milenial harus memahami kondisi keuangannya dengan benar. Sebab, dalam berinvestasi ada banyak instrumen yang harus dipilih, seperti saham, reksa dana, emas, atau bahkan properti. Jangka waktu investasi juga beraneka ragam mualai dari jangka waktu pendek, menengah, hingga panjang.

“Milenial harus memahami kondisi keuangan, karena kalau investasi itu ada banyak (ragamnya). (Uang) mau dialokasikan ke mana ini harus dipahami,” kata dia.

2. Membedakan kebutuhan dan keinginan

Tips melakukan investasi selanjutnya untuk milenial adalah mengetahui dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Menurut Junanto, keinginan dan kebutuhan memiliki perbedaan yang tipis, sehingga perlu cermat demi mencapai target finansial yang baik ke depannya.

“Kita suka lupa, makan adalah kebutuhan, tapi makan burger, sate, dan nasi goreng itu adalah keinginan. Ini harus dipahami sebelum mengelola keuangan, jadi uang itu mau diolah jadi apa dan pikirkan kebutuhannya apa,” ujar Junanto.

Baca juga: Terapkan 5 Hal Ini agar Investasi Tokcer di Masa Pandemi

3. Memahami risiko

Milenial juga harus memahami risiko dari investasi yang akan dilakukan. Apalagi saat ini ada banyak influencer di media sosial sehingga peluang untuk teperdaya akan lebih besar.

“Sekarang influencer di media sosial ada banyak, ada risiko teperdaya investasi secara ilegal. Kasus yang masuk ke satgas waspada investasi juga mencatat banyak anak muda (tertipu) investasi ilegal karena ikut-ikutan,” ujar dia.

Dia menyarankan, dengan banyaknya kasus penipuan yang terjadi, milenial diharapkan cerdas dalam menyerap informasi. Tentunya, informasi harus dari sumber yang tepat dan tepercaya sehingga meminimalisasi potensi hoaks.

4. Terburu-buru dalam berinvestasi

Junanto tidak menyarankan untuk memilik investasi secara terburu-buru. Sehingga sebelum memulai investasi, perlu membekali diri dengan pengetahuan dengan membaca dan mencari tahu informasi terkait dengan investasi.

“Jadi bukan hanya tech savvy, tapi juga harus financial savvy. Anak muda harus rajin membaca, boleh sesekali nongkrong, main game, rebahan, tapi jangan terus–terusan agar bisa produktif,” ujar dia.

Junanto menambahkan, saat ini investasi bisa dimulai dengan nominal yang rendah, mudah, aman, dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Hal ini positif karena mampu mendorong pertumbuhan tren retail investor, khususnya di kelompok usia muda produktif.

“Namun, tentunya pertumbuhan ini harus didukung dengan pemahaman keuangan yang baik agar para pelakunya bisa menjadi investor yang cerdas dan mawas dengan risikonya,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com