Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bisnis di Balik Pemilihan Nama Olimpiade Tokyo 2020, Bukan 2021

Kompas.com - 29/07/2021, 07:26 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin banyak orang bertanya, kenapa Komite Olimpiade Internasional (IOC) memilih menggunakan nama Olimpiade Tokyo 2020, bukan Olimpiade Tokyo 2021 sesuai dengan tahun penyelenggaraan.

Secara resmi dikenal dengan Games of the XXXII Olympiad, Olimpiade Tokyo 2020 adalah ajang olahraga internasional yang semula dijadwalkan untuk diselenggarakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020.

Namun lantaran adanya pandemi Covid-19, penyelenggaraan Olimpiade harus ditunda. Tokyo sendiri terpilih sebagai kota tuan rumah dalam sidang IOC ke-125 di Buenos Aires, Argentina tahun 2013. Menyisihkan Madrid yang jadi pesaing kuat saat itu.

Jadi mengapa penyelenggara tidak memutuskan untuk mengubah tahun Olimpiade? Rupanya hal tersebut berkaitan dengan permasalahan uang alias perhitungan bisnis.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan Ekonomi Warga Palestina?

Dilansir dari Sportingnews, keputusan untuk tidak mengubah nama resmi Olimpiade sesuai dengan tahun penyelenggaraan, karena panitia penyelenggara sudah memulai produksi banyak merchandise dengan nama Tokyo 2020.

Merchandise ini sudah dibuat jauh sebelum merebaknya pandemi Covid-19. Di sisi lain, penjualan merchandise adalah salah satu pemasukan terbesar bagi IOC.

Menguban nama Olimpiade Tokyo 2020 menjadi Olimpiade Tokyo 2021 akan membuat produk-produk merchandise yang sudah terlanjur diproduksi menjadi tidak berguna.

Tak hanya soal produk merhandise, perubahan nama juga akan membuat berbagai barang yang sudah diproduksi akan terbuang seperti tiket yang sudah dicetak, papak nama, jersey, bendera, iklan yang sudah dibuat, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Secara bisnis, hal itu adalah kerugian besar. Sebuah pergantian resmi nama yang sudah jadi ikon tak menguntungkan secara bisnis.

Ahli Pemasaran Olahraga, Michael Lynch, mengatakan bahwa nama sebuah event adalah hak kekayaan intelektual yang bernilai sangat mahal, apalagi sekelas Olimpiade. 

Bagi IOC, nama Olimpiade Tokyo 2020 adalah aset berharga. Membuang nama dengan menggantinya adalah kerugian besar dari sisi hitung-hitungan bisnis. 

"Aset utama yang dijual IOC dan Komite Penyelenggara Tokyo adalah kekayaan intelektualnya dan kekuatan merek terkait dengan merek, logo, penunjukan, simbol, dan sebagainya," kata Lynch kepada Yahoo Sports.

Baca juga: Mengapa Kapal Berbendera Panama Menguasai Lautan Dunia?

"Semua yang terkait Olimpiade Tokyo bermerek 2020, termasuk sponsor kreatif, tiket, barang dagang berlisensi, papan nama tempat acara, apa saja. Ini akan menjadi biaya yang sangat besar sehingga tidak perlu mengubah nama," ungkapnya.

IOC sendiri mengumumkan penggunaan nama tetap pada Tokyo 2020 cukup cepat usai pandemi Covid-19 merebak. Meski saat itu belum ada kepastian kapan penyelenggaraan olimpiade dimulai setelah penundaan.

Nama Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi tetap dipakai pada 24 Maret 2020 setelah komite memutuskan untuk menundanya di tahun 2021. Disepakati bahwa Olimpiade akan tetap menggunakan nama Olimpiade Tokyo 2020.

Setidaknya, tetap menggunakan nama Olimpiade Tokyo 2020 bisa mengurangi kerugian bisnis karena pandemi.

Sebagai contoh, IOC harus menderita kerugian cukup besar akibat tidak adanya penonton yang hadir dalam olimpiade, yang artinya tidak ada pemasukan dari penjualan tiket.

Baca juga: Daftar 5 Merek Perusahaan Paling Mahal Asal Jepang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com