Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Indonesia Berniat Kembali Garap E-Commerce

Kompas.com - 29/07/2021, 11:44 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia berniat untuk kembali lagi untuk fokus menggarap pasar marketplace. Setelah sebelumnya sempat sedikit ditinggalkan, perusahaan pelat merah ini memasukkan rencananya tersebut menjadi bagian dari peningkatan Service Level Agreement (SLA) di tahun 2021.

Rulit Chandra, Chief Marketing Officer Pos Logistics mengatakan sekarang ini manajemen sedang dalam tahap finalisasi untuk kembali fokus menggarap pasar marketplace. Rencananya tidak hanya marketplace besar, tetapi juga yang kecil.

“Banyak marketplace lokal yang kami coba,” ujarnya dalam diskusi Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021.

Baca juga: Targetkan Rp 21,9 Triliun dari IPO, Bukalapak Siap Perang Antar E-Commerce

Strategi lain yang akan dilakukan adalah melakukan optimalisasi aset yang dimiliki. Jaringan luas dengan lebih dari 5.000 kantor di seluruh Indonesia juga akan dimanfaatkan agar bisa meningkatkan service level agreement (SLA) kepada pelanggan.

Namun bedanya, kali ini Pos Indonesia tidak akan fokus menggarap pasar kota besar. Manajemen lebih memilih untuk memulai dari daerah pinggiran di pelosok Indonesia. “Kalau pemain lain kan di daerah pinggiran tidak punya, tetapi ini kekuatan kami,” timpalnya.

Berbagai strategi ini dilakukan untuk menghadapi persaingan bisnis logistik yang semakin ketat ditengah pandemi Covid-19. Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia menyebut sekarang ada lebih dari 500 perusahaan yang sudah mengantongi lisensi jasa pengiriman. “Sekarang ini ketepatan waktu sesuai yang dijanjikan menjadi sangat penting,” urainya.

Baca juga: KAI Logistik Berikan Diskon 50 Persen Khusus Pengiriman Obat hingga APD

Perilaku konsumen kini juga sudah berubah. Pengguna jasa sudah tidak lagi melihat merek penyelenggara jasa, tetapi lebih melihat bagaimana layanan yang diberikan. Jika layanannya mengena di hati konsumen, bisa jadi merek tersebut akan mudah diingat konsumen.

Riset yang dilakukan Inveture – Alvara juga menunjukkan hal yang sama. Sebanyak 61 persen responden sudah menganggap merek jasa kurir tidak lagi relevan kerena layanan yang diberikan umumnya adalah komoditi.

Sebanyak 77,3 persen responden juga lebih memililh kurir yang cepat dan tepat dibanding kurir yang hanya memberi harga murah. (RR Putri Werdiningsih)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pos Indonesia berniat kembali ke marketplace

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com