Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Akurasi Diagnosis, Menkes Mau Kumpulkan Data Medis Warga

Kompas.com - 29/07/2021, 14:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana mengumpulkan data kesehatan masyarakat dalam satu ekosistem.

Tujuannya untuk membuat layanan kesehatan lebih personal kepada tiap warga, mengingat warga negara berhak atas akses dan layanan kesehatan yang layak.

"Saya yakin big data IoT akan mengubah sektor kesehatan di masa yang akan datang, dengan adanya data yang lebih akurat, layanan kesehatan juga akan lebih personal," kata Budi Gunadi Sadikin dalam virtual launch Bank Dunia, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Hasil Investigasi Internal, Kebocoran Data Terjadi di BRI Life Syariah

Budi menyebut, ekosistem terbentuk dengan menggabungkan data kesehatan warga dari berbagai sumber, seperti jam digital yang dipakai, apotek yang menjual obat, hingga rumah sakit.

Nantinya, data akan digabung dalam satu aplikasi sehingga tenaga medis mampu memiliki data lengkap dari pasien yang diperiksanya.

"Contohnya saya suka berenang dan berlari. Data personal saya itu akan dimiliki saya dan Garmin (merk jam digital). Ketika saya beli dari apotek, data saya direkam di apotek tersebut. Kita akan membangun platform atau wahana regulasi untuk mempercepat ketiganya," ucap Budi.

Namun, data pribadi tiap warga menjadi hal utama yang menjadi consent. Pihaknya akan membuat regulasi bagaimana data tersebut bisa dimiliki oleh dua pihak secara legal, antara fasilitas kesehatan dan orang pribadi.

Data akan terjaga dalam sandbox dan digunakan untuk meningkatkan kualitas diagnosa maupun analisa medis.

Baca juga: Ini Fakta Terbaru Hasil Investigasi BRI Life Usai Ada Dugaan Kebocoran Data

"Dan juga harus ada standar bagaimana data tersebut bisa diakses. Kita akan bertanya pada individu, ini nantinya apakah mereka rela atau mau mengontribusikan data mereka dengan nama dan tanggal lahir ke pemerintah? Supaya pemerintah punya kumpulan data yang sangat besar," pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com