Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didongkrak Penjualan Menara, Laba Indosat Tembus Rp 5,59 Triliun

Kompas.com - 29/07/2021, 17:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo membukukan laba Rp 5,59 triliun pada semester I 2021. Laba itu tumbuh dibanding periode yang sama tahun lalu setelah mencatat kerugian bersih Rp 341 miliar.

Direktur dan Chief Operating Officer Indosat, Vikram Sinha mengatakan, peningkatan laba terutama ditopang oleh laba dari transaksi penjualan menara, di samping peningkatan pendapatan.

"Laba bersih tercatat sebesar Rp 5.598 triliun termasuk penerimaan bersih dari penjualan menara yang mencapai Rp 6 triliun pada triwulan II 2021," kata Vikram dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Tinggal Hitungan Hari, Sejauh Mana Progres Merger Indosat dan Tri?

Adapun total pendapatan perusahaan telekomunikasi bersandi saham ISAT itu melesat 11,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 14,98 triliun. Perolehan ini merupakan yang tertinggi sejak 3 tahun terakhir.

Vikram berujar, pendapatan meningkat Rp 1,53 triliun. Pertumbuhan pendapatan merupakan hasil dari kinerja segmen seluler dan didukung oleh pemulihan (rebound) di segmen bisnis enterprise.

Tercatat pendapatan selular meningkat 11,3 persen (yoy), terutama disebabkan oleh pendapatan data yang mengimbangi turunnya pendapatan telepon, SMS, maupun handset.

Pendapatan MIDI meningkat 12,8 persen (yoy) karena meningkatnya pendapatan internet tetap dan jasa IT, serta layanan konektifitas tetap.

Sementara pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 3,4 persen karena kenaikan traffic incoming dan pendapatan jaringan tetap.

Baca juga: Pemerintah Alihkan 776 Juta Saham Indosat ke PPA

"Layanan selular, MIDI, dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82,8 persen; 15,3 persen; dan 1,9 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian," jelas Vikram.

Pada semester I ini, basis pelanggan perseroan juga tumbuh 3,1 juta menjadi 60,3 juta. Rerata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan seluler adalah Rp 34.000 atau naik Rp 2.600.

Sedangkan total utang hingga akhir Juni 2021 mencapai Rp 15,2 triliun tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi.

Posisi kas perusahaan sebesar Rp 10,89 triliun dengan utang bersih Rp 4,36 triliun.

"Aset lancar meningkat sebesar 89,9 persen menjadi Rp 18,25 triliun terutama karena peningkatan kas dan setara kas dari transaksi penjualan menara," sebut Vikram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com