JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo membukukan laba Rp 5,59 triliun pada semester I 2021. Laba itu tumbuh dibanding periode yang sama tahun lalu setelah mencatat kerugian bersih Rp 341 miliar.
Direktur dan Chief Operating Officer Indosat, Vikram Sinha mengatakan, peningkatan laba terutama ditopang oleh laba dari transaksi penjualan menara, di samping peningkatan pendapatan.
"Laba bersih tercatat sebesar Rp 5.598 triliun termasuk penerimaan bersih dari penjualan menara yang mencapai Rp 6 triliun pada triwulan II 2021," kata Vikram dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Tinggal Hitungan Hari, Sejauh Mana Progres Merger Indosat dan Tri?
Adapun total pendapatan perusahaan telekomunikasi bersandi saham ISAT itu melesat 11,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 14,98 triliun. Perolehan ini merupakan yang tertinggi sejak 3 tahun terakhir.
Vikram berujar, pendapatan meningkat Rp 1,53 triliun. Pertumbuhan pendapatan merupakan hasil dari kinerja segmen seluler dan didukung oleh pemulihan (rebound) di segmen bisnis enterprise.
Tercatat pendapatan selular meningkat 11,3 persen (yoy), terutama disebabkan oleh pendapatan data yang mengimbangi turunnya pendapatan telepon, SMS, maupun handset.
Pendapatan MIDI meningkat 12,8 persen (yoy) karena meningkatnya pendapatan internet tetap dan jasa IT, serta layanan konektifitas tetap.
Sementara pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 3,4 persen karena kenaikan traffic incoming dan pendapatan jaringan tetap.
Baca juga: Pemerintah Alihkan 776 Juta Saham Indosat ke PPA
"Layanan selular, MIDI, dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82,8 persen; 15,3 persen; dan 1,9 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian," jelas Vikram.
Pada semester I ini, basis pelanggan perseroan juga tumbuh 3,1 juta menjadi 60,3 juta. Rerata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan seluler adalah Rp 34.000 atau naik Rp 2.600.
Sedangkan total utang hingga akhir Juni 2021 mencapai Rp 15,2 triliun tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi.
Posisi kas perusahaan sebesar Rp 10,89 triliun dengan utang bersih Rp 4,36 triliun.
"Aset lancar meningkat sebesar 89,9 persen menjadi Rp 18,25 triliun terutama karena peningkatan kas dan setara kas dari transaksi penjualan menara," sebut Vikram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.