Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Indonesia Berdaulat Pangan, Pakar Ekonomi Minta Pemerintah Bangun Strategi Besar

Kompas.com - 29/07/2021, 19:05 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Rizal Ramli meminta pemerintah untuk segera membuat strategi besar dalam menjawab berbagai tantangan zaman.

Strategi tersebut, kata dia, harus dilakukan demi mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan.

"Intinya Indonesia harus jadi mangkok pangan Asia. Kita patut bersyukur karena memiliki matahari paling lama sepanjang tahun. Selain itu rakyat juga ingin bekerja," kata Rizal.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri web seminar (webinar) berjudul "Potensi Sektor Pertanian dalam Mencegah Krisis Ekonomi” Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Penyaluran KUR ke Sektor Pertanian Capai Rp 42,7 Triliun

Dalam kesempatan itu, Rizal memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, sektor pertanian terbukti mampu membuka peluang kerja bagi jutaan orang yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Saya mendengar ada tiga juta petani baru yang masuk saat pandemi. Saya kira ini luar biasa dan saya percaya sektor pertanian selalu bertahan dari gejolak saat industri lain seperti hotel ikut terpuruk. Akhirnya banyak profesional pulang kampung dan mereka jadi petani," ujar dia.

Rizal menilai, kehadiran petani baru merupakan angin segar sekaligus potensi besar bagi Indonesia untuk menciptakan berbagai peluang usaha.

Baca juga: Dapat Bantuan Sembako, Petani: Ini Sangat Berarti bagi Kami

Terlebih, para petani muda dikenal inovatif, kreatif, dan punya pengalaman yang cukup panjang.

"Semoga petani muda bisa survive karena mereka adalah orang-orang yang berpengalaman," kata Rizal.

Pemerintah jadi instrumen kuat

Pada kesempatan yang sama, Mantan Menteri era Orde Baru Emil Salim mengatakan, pemerintah merupakan instrumen kuat yang masih dipercaya rakyat dalam membela petani.

Baca juga: Salurkan KUR Pertanian Rp 1 Miliar ke Petani Serang, Mentan: Mari Kita Dorong Kebijakan Ini

Oleh karenanya, sebut dia, pembelaan itu wajib dibuktikan dengan ketersediaan pupuk dan mendorong pengembangan pupuk organik.

"Siapa yang mau bela petani kalau bukan Kementerian Pertanian (Kementan). Misalkan apabila distribusi pupuk terlambat, apa bisa kami membuat pupuk sendiri dari kandang? Maka dari itu, para produsen pangan harus menjadi bintang, terlebih saat pandemi Covid-19," kata Emil.

Menurutnya, peningkatan nilai tukar petani (NTP) menjadi hal penting dalam membangun sektor pertanian masa depan.

NTP merupakan ukuran berapa biaya masuk dan yang dikeluarkan dari hasil kegiatan olah tanam.

Baca juga: BPS: NTP Naik 0,49 Persen pada Juli 2020, Indikasi yang Bagus

Halaman:


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com