Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Indonesia Berdaulat Pangan, Pakar Ekonomi Minta Pemerintah Bangun Strategi Besar

Kompas.com - 29/07/2021, 19:05 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Untuk itu, Emil meminta Kementan fokus meningkatkan kesejahteraan petani melalui NTP di atas 100.

“Saya melihat NTP perkebunan sudah di atas 130, sehingga menarik untuk berinvestasi. Maka, tugas Kementan adalah menghilangkan hambatan yang menyebabkan tingginya biasa bagi petani di lapangan," katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP pada Juni 2021 mencapai 103,58 atau naik sebesar 0,19 persen meter to meter (m to m).

Sebelumnya, curva NTP pada Oktober 2020 juga mengalami kenaikan di atas 100, mencapai 102,25. Kemudian pada November 2020 mencapai 102,86 dan Desember 103,25.

Baca juga: Capaian Positif Kementan Dalam 6 Bulan, NTP Hortikultura Naik

Begitu pula, pada Januari 2021 juga naik menjadi 103,26, Februari 103,10, Maret 103,29, April 102,93 dan Mei mencapai 103,29 atau naik sebesar 0,44 persen.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, sektor pertanian selama ini terus melakukan perbaikan dari sisi hulu maupun hilir.

Adapun tujuannya, imbuh dia, untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai program, di antaranya membuka peluang usaha hingga akses data bagi petani Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pupuk.

Baca juga: Jaga Produksi Pertanian, Pemkab Ponorogo Realokasi Pupuk Bersubsidi

"Kami sudah melakukan berbagai upaya menjadikan pertanian sebagai tulang punggung. Misalnya, pengadaan pupuk subsidi selalu menjadi kendala serius. Alhamdulillah sekarang mulai menunjukan perkembangan," ucap Harvick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com