Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Beberkan Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali

Kompas.com - 30/07/2021, 15:05 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan beberapa strategi pemerintah dalam mencegah atau mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan pemerintah akan menangani pengendalian kasus mulai hulu hingga hilir.

“Hulunya itu adalah perilaku kemudian juga kedisplinan masyarakat, kemudian isolasi, mengurangi mobilitas,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/7/2021).

Dia menjelaskan pemerintah pusat juga sudah menerapkan PPKM level 4 di 21 provinsi dan 45 kabupaten/kota. Pemerintah daerah yang wilayahnya berstatus PPKM level 4 tersebut diberi target untuk menurunkan kasus dan mengecek ketersediaan obat-obatan dan oksigen.

Baca juga: Menko Airlangga: Koperasi Harus Tetap Bergerak di Masa Pandemi

“Nah, tentunya ini seluruh kesiapannya, termasuk obat-obatan, kemudian ketersediaan oksigen, kemudian juga bed occupancy rate (BOR) di luar Jawa ini bed occupancy rate masih sekitar 70 persen. Nah, ini yang kemarin kita rapatkan untuk ditingkatkan ke 40 persen,” jelas Airlangga.

Selain itu, kata Airlangga, pemerintah juga meminta kepada seluruh rumah sakit untuk menginput data harian sehingga bisa termonitor.

“Jangan sampai nanti tidak menginput data sehingga tidak termonitor,” katanya.

Airlangga menambahan pemerintah juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan penghasil oksigen seperti Pupuk Kaltim di Bontang, pabrik Pusri Sumatera Selatan, dan pabrik Samator di Pulau Batam.

Baca juga: Semester I, Pendapatan Astra Naik 19,6 Persen

“Kemudian juga ada di wilayah Sulawesi Tengah, dan juga distribusi yang di Makassar. Jadi kami melakukan reorganisasi logistik dan dengan data yang ada di Menkes seperti kemarin untuk di wilayah Kaltim dibantu dari Pare-pare dan dibantu dari Makassar,” ujar Airlangga.

Dia juga mengingatkan agar Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri.

"Sekali lagi saya mengingatkan bahwa kita perlu mempunyai kemampuan untuk memproduksi vaksin. Oleh karena itu, pemerintah berharap bahwa vaksin yang dinisiasi oleh Universitas Airlangga bisa dipercepat," kata Airlangga.

Menurut Airlangga, produksi vaksin Covid-19 secara mandiri bisa membantu Indonesia lepas dari ketergantungan vaksin luar negeri. Terlebih lagi, saat ini tengah terjadi vaksin nasionalisme, yakni vaksin diberikan prioritas kepada negara masing-masing.

Baca juga: Bulog Pastikan Bantuan Beras PPKM Kualitasnya Baik

"Bahkan terjadi vaksin geopolitik, untuk ke China harus menggunakan vaksin China," ujar Airlangga.

"Untuk ke negara lain misalnya ke Eropa harus menggunakan vaksin Eropa sehingga tangan kita mungkin mesti disuntik lebih dari dua kali tergantung mau pergi ke mana," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com