Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil PT Zyrex, Pemenang Tender Pengadaan 165.000 Laptop untuk Pelajar

Kompas.com - 30/07/2021, 16:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mendapatkan kontrak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) dalam pengadaan 165.000 unit laptop untuk pelajar senilai Rp 700 miliar.

Jumlah tersebut termasuk pesanan pengadaan laptop untuk sekolah yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dalam program Digitalisasi Pendidikan.

Lantas seperti apa profil PT Zyrex?

Baca juga: Ini Spesifikasi Laptop untuk Pelajar yang Dipersyaratkan Nadiem

Mengutip laman resmi perusahaan, PT Zyrexindo Mandiri buana didirikan pada 14 Mei 1996. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi itu didirikan oleh Timothy Siddik, Shu.

Pada 30 Maret 2021 lalu perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ‘ZYRX’.

Perusahaan yang beralamat di Jalan Daan Mogot No. 59, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat itu memproduksi beragam jenis alat teknologi. Misalnya, laptop, komputer, server, LCD monitor, hingga tablet.

Menurut Corporate Secretary Zyrex Evan Jordan mengatakan, pihaknya baru saja menambahkan 4 lini produksi perakitan. Sehingga kini perseroan memiliki 8 lini produksi.

Dengan demikian, kapasitas produksi Zyrex saat ini melebihi 430.000 laptop sehingga mampu memenuhi pengadaan laptop yang dipesan pemerintah.

Baca juga: Indonesia Bikin Laptop Merah Putih, Apa Itu?

Ia menjelaskan, pesanan sebanyak 165.000 unit laptop untuk pelajar itu datang dari dua distributor untuk memenuhi kebutuhan pengadaan di Kemendikbud-ristek dalam program Digitalisasi Pendidikan.

Rencananya laptop-laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.

"Kami sanggup memproduksi total 317.000 laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kebupaten, dan kota," ungkapnya.

Adapun pengadaan laptop untuk buatan dalam negeri merupakan bagian dari rencana pengadaan produk TIK untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan SMK sepanjang periode 2021-2024 yang mencapai 1,3 juta laptop senilai Rp 17 triliun.

Nilai itu belum termasuk yang dialokasikan via DAK provinsi, kabupaten, dan kota. Sementara khusus di 2021 pemerintah pusat menganggarkan dana senilai Rp 1,3 triliun untuk pengadaan laptop sebanyak 190.000 unit yang akan dikirim ke 12.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Selain itu, melalui DAK pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota juga akan ada pengadaan 240.000 laptop untuk pelajar.

Baca juga: Beli Laptop Buatan Lokal, Pemerintah Anggarkan Rp 17 Triliun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com