Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Wirausaha Sosial, Inovasi, dan Gerakan Masyarakat Sipil Berbasis Komunitas

Kompas.com - 31/07/2021, 10:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saya percaya bahwa perwujudan inovasi sosial saat ini sangat dekat dengan misi dari dari para wirausaha sosial (social entrepreneur). Wirausaha sosial melakukan pendekatan dengan bertujuan untuk mencari kesempatan, memperbaiki sistem, menemukan pendekatan yang baru serta menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan yang lebih baik dengan strategi bisnis.

Komunitas yang merupakan cikal bakal dari lahirnya inovasi sosial berperan dalam memperluas cakupan nilai-nilai positif yang disebar ke masyarakat Indonesia. Masyarakat madani yang membangun komunitas perlu terbuka dan menjaga silaturahmi dengan komunitas yang memiliki nilai sejalan karena akan membuat mereka berjalan lebih baik dan lebih cepat.

Kolaborasi menjadi kata kunci terpenting untuk memaksimalkan potensi individu yang dimiliki pemuda Indonesia; dengan berkolaborasi pemuda Indonesia dapat saling mengisi kekurangan yang dimilikinya. Penggerak sosial perlu mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan suatu karya, gerakan, atau perubahan. Cara membangun jaringan adalah dengan menumbuhkan kepercayaan.

Pada tingkat lokal harus muncul leader of civil society agar setiap atau seluruh organisasi masyarakat sipil turut memperjuangkan tujuannya dalam menggunakan gerakan sosial. Penggerak komunitas atau wirausaha sosial memperoleh kepercayaan dari masyarakat dengan konsisten, produktif, dan menghasilkan berbagai karya positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Referensi:
Hikam, Muhammad AS. 1999. Demokasi dan Civil Society. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia

Jalal & Wahyu (2019). https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/202

Saiman, Marwoto, 2011, “Inovasi Metode Pembelajaran Sejarah”, Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Budaya dan Sosial.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com