Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Investasi Properti

Kompas.com - 31/07/2021, 20:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Misalnya kamu beli rumah seken. Ternyata saat dicek, ada keran air yang rusak, cat tembok yang mengelupas, atau genteng bocor.

Ini bisa kamu negosiasikan dengan penjual. Kamu bersedia membayar lunas asalkan semua kerusakan tersebut diperbaiki terlebih dahulu. Tentunya biaya perbaikan ditanggung penjual.

Dengan begitu, kamu dapat menghemat uang dan langsung menempati rumah dengan nyaman tanpa diribeti lagi oleh masalah tersebut.

Baca Juga: Sebelum Investasi, Ketahui Dulu Penyebab Harga Emas Naik Turun

4. Survei langsung

Mau beli properti jenis apapun, sebaiknya survei langsung ke lokasi terlebih dahulu. Memastikan barang sesuai dengan yang ditawarkan.

Melihat model bangunan, kualitas bangunan, lingkungan sekitar, tetangga kanan kiri, depan belakang, keamanannya, dan lainnya. Jadi, jangan asal percaya saja atau hanya survei online, sebab gambar bisa menipu.

Melakukan survei memang akan menyita waktu dan tenagamu. Oleh karenanya, luangkan waktu sehari penuh untuk hal ini.

Buat janji terlebih dahulu dengan pengembang atau penjual lewat telepon atau email. Lalu konfirmasi janji bertemu ini satu atau dua hari sebelum hari H.

5. Jangan terlalu saklek dengan bujet

Membeli sesuai kemampuan keuangan memang bagus. Tetapi jika properti yang sesuai bujetmu akan menyengsarakanmu di kemudian hari, apa masih akan dibeli?

Misalnya anggaran beli rumah sebesar Rp 200 juta. Harga segitu hanya ada pinggiran Jakarta, yang jaraknya cukup jauh tanpa akses transportasi umum, seperti kereta. Sementara kamu bekerja di Jakarta.

Bila memaksakan membeli rumah di daerah tersebut, kamu harus bolak balik Jakarta-rumah dengan motor setiap hari, apa tidak gempor? Begitu sampai kantor sudah tidak fokus, karena terlalu lelah dan stres di jalan. Biaya bensin juga membengkak.

Oleh sebab itu, kalau ada rumah tidak terlalu jauh dari kantor, punya fasilitas yang memadai, keamanan terjamin, atau tidak rawan banjir, sebaiknya beli meski harganya sedikit lebih mahal dari bujetmu.

Justru akan lebih bermanfaat, bisa ditinggali atau diinvestasikan. Daripada beli rumah sesuai bujet, tetapi berada di lokasi yang jauh, malah mubazir. Cuma jadi aset pasif.

Pahami agar Investasi Properti Untung

Seperti investasi di instrumen lainnya, mau sukses di properti, kuncinya adalah belajar. Memahami seluk beluk properti dan strategi jual beli yang tepat.

Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang investasi properti dari manapun, agar pemahamanmu semakin luas. Menghindari kesalahan yang membuatmu buntung.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com