Kemajuan zaman telah mendisrupsi dunia hiburan. Jika dulu orang yang ingin jadi artis terkenal harus ikut audisi, kini cukup bermodal media sosial, maka bisa langsung terkenal.
Bahkan, kini tidak hanya orang dewasa saja yang bisa terkenal, fenomena Kidfluencer atau anak-anak yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan meraup sejumlah keuntungan dari konten bersponsor, semakin banyak ditemukan.
Pasalnya, di balik penghasilan fantastis dan popularitas yang berhasil diraup, nyatanya membuat para kidfluencers rentan terhadap beberapa risiko kejahatan hingga gangguan psikososial.
Kompasianer Luna Septalisa menyampaikan pandangannya bahwa walaupun cara kerja kidfluencer berbeda dengan pekerja anak di industri hiburan pada umumnya.
Bukan berarti mereka bebas dari risiko dan ancaman eksploitasi, kejahatan dan gangguan psikososial.
Oleh karenanya, perlu regulasi perlindungan terhadap kidfluencers dan tentunya orangtua tidak bisa begitu saja memaksa anak tanpa mendengar pendapatnya terlebih dahulu. (Baca selengkapnya) | (FIN)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.