JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tanijoy Agriteknologi Nusantara atau start-up bidang pertanian Tanijoy membantah adanya penggelapan uang milik para pendana (lender) seperti yang diduga selama ini.
Namun, yang terjadi adalah keterlambatan pengembalian uang pendana terkait proyek tani yang gagal.
Seperti diketahui, Tanijoy diduga melakukan penggelapan uang para pendananya. Himpunan Lender Tanijoy mengungkapkan, ada sekitar 430 pendana yang telah terdata bahwa uangnya belum kembali dengan nilai kerugian mencapai Rp 4,5 miliar.
Baca juga: Startup Tanijoy Diduga Gelapkan Uang 430 Lender Senilai Rp 4,5 Miliar
"Sehubungan dengan adanya pernyataan yang beredar baik di media massa maupun media sosial, berkenaan dengan dugaan penggelapan dana sebesar kurang lebih Rp 4,5 milliar adalah tidak benar," ungkap manajemen Tanijoy dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021).
"Hal sesungguhnya yang telah terjadi merupakan keterlambatan pembayaran oleh mitra tani yang disebabkan oleh beberapa kondisi seperti gagal panen, force majeure pandemi, serta kerugian usaha tani," lanjut pihak manajemen.
Perusahaan memastikan telah melakukan segenap upaya penagihan guna mengembalikan uang pendana demi kenyamanan semua pihak.
Menurut pihak manajemen, Tanijoy menjunjung proses bisnis yang tepat berdasarkan tata kelola yang baik (good corporate governance) demi memajukan industri agribisnis Indonesia.
Oleh sebab itu, perusahaan kembali melakukan pertemuan virtual bersama pihak pendana untuk penyelesaian pembayaran dana yang belum kembali.
Baca juga: Perhimpunan Pemberi Pinjaman Tanijoy Berencana Selesaikan Masalah Lewat Jalur Hukum
Pertemuan ini diikuti oleh CEO Tanijoy M Nanda Putra serta Ketua I Himpunan Lender Tanijoy Fadhilah Pijar Ash Shiddiq.
"Hasil pertemuan dengan perwakilan pendana sudah mencapai titik solutif yang disepakati bersama. Besar harapan kami poin-poin kesepakatan tersebut dapat menjadi salah satu bentuk iktikad baik dari kami dalam menyelesaikan dinamika ini," ungkap manajemen Tanijoy.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.