Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Reksa Dana Pendapatan Tetap, Risiko, dan Kelebihannya

Kompas.com - 02/08/2021, 20:29 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang gemar berinvestasi, pasti tak asing dengan instrumen reksa dana.

Salah satu jenis produk reksa dana yakni reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

Lalu, apa itu reksa dana pendapatan tetap?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di dalam laman sikapiuangmuojk.go.id menjelaskan, reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya di tenpatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap.

Selain reksa dana pendapatan tetap, berdasarkan portofolio investasinya, jenis reksa dana terbagi atas reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Baca juga: Pengertian Reksa Dana Syariah, Jenis, dan Fakta Menarik

Sementara itu, berdasarkan cara pengelolaan portofolionya, jenis reksa dana terbagi atas reksa dana syariah dan reksa dana konvensional. Penjelasan mengenai perbedaan keduanya dapat dipelajari di artikel berikut.

Di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka diatur, investasi reksa dana pendapatan tetap paling sedikit 80 persen dari Nilai Aktiva Bersihnya ditempatkan dalam bentuk efek bersifat utang.

Contoh efek bersifat utang adalah surat utang (obligasi) atau sukuk yang jatuh temponya satu tahun atau lebih dari satu tahun. Surat utang yang bisa diinvestasika baik yang diterbitkan korporasi maupun pemerintah.

Kelebihan dan Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap

Lalu, seberapa besar risikokah reksa dana pendapatan tetap?

Tingkat risiko RDPT termasuk dalam golongan menengah. Sebab, risikonya lebih tinggi dibanding reksa dana apsar uang, namun lebih rendah dari reksa dana saham.
Produk investasi ini cocok bagi investor dengan profil risiko investasi konservatif atau cari aman.

Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, RDPT cocok menjadi pilihan diversifikasi investasi. Selain itu, investasi jenis ini paling pas untuk jangka waktu satu sampai dengan tiga tahun.

Baca juga: Strategi Memaksimalkan Cuan Reksa Dana

Seperti produk investasi lain, pada reksa dana pasar uang, potensi keuntungannya berbanding lurus dengan tingkat risikonya.

Imbal hasil dari RDPT berada di kisaran 7 persen sampai dengan 8 persen per tahun. Beberapa produk RDPT bahkan bisa memberikan imbal hasil hingga 9 persen per tahun.

Berikut adalah beberapa kelebihan investasi pada RDPT:

  1. Modal investasi sangat terjangkau, bisa dimulai dari Rp 10.000 untuk pembelian reksa dana secara online.
  2. Peluang untung besar seiring perkembangan NAB reksa dana.
  3. Imbal hasil reksa dana bebas pajak, tidak seperti bunga deposito yang kena pajak PPh sebesar 20 persen.
  4. Dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursa.
  5. Dana dikelola oleh Manajer Investasi, pilih yang profesional dan mengantongi izin dari OJK.
  6. Pengelolaan RDPT diawasi dan diatur OJK.

Sementara itu, risiko reksa dana pendapatan tetap sebagai berikut:

  1. Risiko penurunan nilai unit penyertaan karena dipengaruhi turunnya harga surat utang.
  2. Risiko likuiditas yang menyangkut kesulitan dari Manajer Investasi untuk menyediakan uang tunai bila investor ramai-ramai mencairkan reksa dananya.
  3. Risiko wanprestasi adalah risiko yang muncul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penurunan NAB.
  4. Dana investor tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan.

Baca juga: Apa Itu Portofolio dalam Investasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com