JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta, masyarakat yang terpapar Covid-19 melakukan isolasi terpusat, ketimbang isolasi mandiri. Hal ini guna menekan tingkat kematian akibat Covid-19.
Luhut mengatakan, selama penerapan masa PPKM selama sepekan terakhir, terdapat sejumlah kabupaten/kota yang kembali menjadi kategori Level 4.
Kondisi itu bukan karena tingkat kasus harian yang melonjak tinggi, melainkan lebih kepada peningkatan kasus kematian.
"Ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus karena masih tingginya jumlah kasus terkonfirmasi, positivity rate dan juga jumlah kematian warganya seperti Bali, Malang Raya, DIY, dan Solo Raya," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8/2021) malam.
Baca juga: PPKM Diperpanjang Sampai Tanggal Berapa? Ini Informasi Terbarunya
Menurut dia, tingkat kasus kematian yang tinggi itu dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, sehingga telat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit yang akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90.
Oleh sebab itu, pemerintah mendorong penambahan pembukaan isolasi terpusat di wilayah-wialayah yang menjadi perhatian khusus.
Kemudian juga mendorong peran TNI-Polri dan pemerintah daerah (pemda) untuk terlibat aktif dengan melakukan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).
Selain itu, turut terlibat dalam penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Level 4 di 21 Provinsi Luar Jawa-Bali
"Terkait angka kematian yang tinggi, pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian. Misalnya kami bentuk satgas untuk menjemput yang positif dari rumah dan di bawa ke isolasi terpusat," jelas Luhut.
Ia memastikan, pada fasilitas isolasi terpusat sudah dilengkapi dengan adanya dokter, perawat, oksigen, obat-obatan, dan konsumsi pasien yang disediakan secara gratis. Khusus di Jawa-Bali saja pemerintah telah menyediakan 49.000 tempat tidur. bagi pasien Covid-19.
Oleh sebab itu, sejalan dengan penyediaan isolasi terpusat, pemerintah akan meningkatkan 3T guna bisa segera mengambil tindakan sedini mungkin jika ditemukan orang yang terpapar virus corona.
Baca juga: Luhut: Positivity Rate Covid-19 Varian Delta Turun hingga 50 Persen
Hal ini diharapkan pula bisa menekan jumlah kasus Covid-19 di klaster keluarga, serta bisa mengurangi jumlah kematian pasien akibat tidak tertangani sedini mungkin selama masa isolasi mandiri.
"Testing dan tracing ini harus bisa dilakukan sebanyak mungkin, sehingga bisa memastikan memisahkakn orang yang kena Covid-19 dari kelaurganya, kemudian klaster kelurga itu bisa kita kurangi," katanya.
Baca juga: Aturan PPKM Level 3-4: Makan dan Minum di Kafe Masih Dilarang
"Juga kita ingin hindari orang yang meninggal karena saturasi oksigen sudah turun dan alami permburukan dan baru di bawa ke rumah sakit, sehingga berpotensi menimbulkan kematian karena keterlambatan mendapatkan penanganan," lanjut Luhut.
Ia mengingatkan, virus corona varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari varian lainnya, serta dampaknya sangat cepat terhadap penurunan saturasi oksigen. Oleh sebab itu, ia menegaskan penting untuk adanya isolasi terpusat di setiap daerah, bahkan di tingkat desa.
"Isolasi terpusat baik di level desa, kecamatan, kabupaten/kota atau di level provinsi itu sangat penting. Terutama bagi pasien pasien yang beresiko tinggi, ataupun yang dirumahnya ada ibu hamil, orang tua, orang komorbid," pungkasnya.
Baca juga: Rincian Aturan PPKM Level 4 dan Bedanya dengan PPKM Level 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.