Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Mengapa Kinerja IDX-30 di Bawah IHSG?

Kompas.com - 03/08/2021, 12:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DARI awal tahun hingga 30 Juli 2021, IHSG membukukan kenaikan 1.52% jauh lebih baik dibandingkan kinerja Indeks IDX-30 yang -12.76%. Mengapa hal ini bisa terjadi ?

IDX-30 adalah Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Nama perusahaan yang masuk anggotanya juga merupakan perusahaan besar yang produk dan jasanya banyak digunakan masyarakat.

IDX-30 juga menjadi indeks yang paling banyak digunakan dalam Reksa Dana Indeks dan Exchange Traded Fund (ETF) berbasis saham serta paling besar secara dana kelolaannya. Lebih besar dibandingkan LQ-45 yang sudah ada pertama kali dan indeks-indeks baru yang diperkenalkan setelahnya.

Dengan logika tersebut, IDX-30 yang merupakan intisari dari saham perusahaan besar yang terdapat di bursa seharusnya dapat membukukan kinerja lebih baik. Kalaupun ada perbedaan, biasanya juga tidak terlalu besar.

Dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Faktor penyebab dan prospek ke depannya sebagai berikut.

Baca juga: Apa Itu Indeks LQ45 dan KOMPAS100

Evaluasi mayor dan minor

Setiap 6 bulan sekali Bursa Efek Indonesia melakukan evaluasi atas bobot saham dalam indeks serta nama saham yang keluar dan masuk dalam daftar yang dikenal evaluasi mayor. Untuk IDX-30, periode evaluasinya adalah dari Januari hingga Juli dan Agustus hingga Februari.

Selain evaluasi mayor, ada pula evaluasi minor yang hanya melakukan evaluasi atas bobot saja yang dilakukan pada bulan April dan Oktober. Pada evaluasi, tidak ada saham yang masuk dan keluar.

Untuk IDX-30 yang berlaku untuk periode Agustus 2021–Januari 2022, terdapat 4 saham yang keluar yaitu BTPN Syariah (BTPN), Indocement Tunggu Prakarsa (INTP), Media Nusantara Citra (MNCN), dan Pakuwon Jati (PWON).

Sementara 4 saham baru yang masuk adalah Barito Pacific (BRPT), Vale Indonesia (INCO), Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), dan Timah (TINS).

Dengan demikian, berdasarkan harga penutupan saham pada tanggal 30 Juli 2021, komposisi IDX-30 yang lama dan baru adalah sebagai berikut:

IDX-30 diolah berdasarkan harga 30 Juli 2021RUDIYANTO IDX-30 diolah berdasarkan harga 30 Juli 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sektor Barang Konsumer Non Primer (nama ini berdasarkan klasifikasi dari IDX) keluar karena hanya memiliki 1 perwakilan yaitu MNCN. Hal yang sama juga berlaku untuk sektor Properti & Real Estat dimana PWON sebagai satu-satunya perwakilan juga keluar.

4 saham baru yang masuk, 3nya masuk dalam kategori Bahan Baku (Commodities) yaitu BRPT (Minyak Bumi dan turunannya), INCO (Nikel), TINS (Timah), dan MIKA merupakan sektor kesehatan.

Baca juga: Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya

Sektor teknologi absen

Jika Anda seorang investor atau trader saham yang aktif mengikuti perkembangan pasar modal, tentu bertanya-tanya. Mengapa dalam daftar yang lama dan baru ini sama sekali tidak ada saham dari sektor teknologi atau terkait teknologi (Bank digital) seperti contoh ARTO, MLPL, DMMX, BBYB, MARI, BGTG, DCII, EMTK dan lainnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com