JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Google dan Facebook, kini Microsoft juga mensyaratkan pegawainya untuk melakukan dua kali vaksinasi Covid-19 sebelum bisa kembali bekerja di kantor.
Dilansir dari CNN, Rabu (4/8/2021), perusahaan teknologi tersebut mengatakan, pegawai, vendor, serta tamu yang memasuki gedung Microsoft di Amerika Serikat harus menunjukkan bukti vaksinasi mulai September mendatang.
"Setelah apa yang kami lakukan sejak awal pandemi, kami melanjutkan untuk melacak perkembangan terbaru dan beradaptasi atas setiap rencana seiring dengan perkembangan situasi, menjaga kesehatan pegawai adalah prioritas utama," tulis perusahaan dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Saingi Apple, Kapitalisasi Pasar Microsoft Tembus Rp 28.800 Triliun
Perusahaan juga mengundurkan rencana untuk membuka kantor mereka di kawasan Amerika Serikat secara penuh hingga awal Oktober. Mulanya, perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut bakal membuka kantor mereka di AS di awal September mendatang.
Sementara, untuk pekerja yang memiliki anak yang usianya terlalu muda untuk mendapatkan vaksin, serta pekerja yang harus merawat orang dengan penyakit imun akan diizinkan untuk bekerja dari rumah hingga Januari 2022 mendatang.
Saat ini, perusahaan tersebut tercatat memiliki 180.000 pegawai di seluruh dunia, dengan 100.000 di antaranya di Amerika Serikat.
Perkembangan terakhir mengenai penularan virus corona varian Delta membuat banyak perusahaan kembali memikirkan ulang rencana unntuk membuka kantor secara penuh.
Baca juga: Google Sumbang Rp 14,5 Miliar untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia
Sebelumnya, raksasa Sillicon Vallet Facebook dan Google juga telah mengumumkan bakal mensyaratkan vaksinasi untuk pegawai yang akan bekerja kembali di kantor atau work from office.
Sementara, Microsoft mengatakan, pegawai dengan kondisi medis atau alasan lain yang menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan vaksin bakal mendapatkan akomodasi dari kantor.
Selain itu, Microsoft juga membuat rencana kerja fleksibel yang mengizinkan sebagian besar pegawai mereka bekerja secara remote atau jarak jauh sebanyak 50 persen dari waktu kerja mereka, tanpa perlu izin dari manajer.
Di dalam wawancaranya dengan CNN, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan perusahaan akan terus memantau data dan mengevaluasi kebijakan bekerja kembali di kantor.
Baca juga: Meski Cetak Laba Rp 150,8 Triliun, Kinerja Facebook Diproyeksi Tak Cerah Sepanjang Tahun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.